Strategi Pengembangan Bisnis Perikanan pada PT Samudera Kencana Mina Sidoarjo
Date
2022Author
Septayadi, Muhamad Erianto
Fahmi, Idqan
Safari, Arief
Metadata
Show full item recordAbstract
PT Samudera Kencana Mina merupakan perusahaan nasional yang didirikan berdasarkan akta pendirian yang dibuat oleh Notaris Muharzah, SH.., No. 19, tanggal 6 November 2009. Akta pendirian perusahaan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. ahu-57681.AH.01.01- Tahun 2009. Sesuai dengan keterangan pada pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, maksud, dan tujuan perusahaan adalah berusaha dalam bidang perdagangan olahan hasil laut dan budidaya. Perusahaan mulai beroperasi secara komersil pada tahun 2010 dengan berkedudukan di Central Square E-31, Jalan Ahmad Yani 41-43, Gedangan, Sidoarjo, Jawa Timur. PT. Samudra Kencana Mina, telah memperoleh BPOM, sertifikasi halal, sertifikasi pengolahan kategori “A” yang meliputi Sertifikat Kelayakan Pengolahan (SKP), Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP), dan EU License sehingga memenuhi persyaratan ekspor perikanan ke berbagai negara seperti China, Amerika, dan negara wilayah Uni Eropa. Sertifikasi pada sebuah perusahaan Unit Pengolahan Ikan merupakan faktor penting untuk membangun kepercayaan terhadap mutu dan kualitas produk yang dihasilkan oleh perusahaan perikanan untuk menembus pasar internasional. PT Samudera Kencana Mina memiliki pasar tersendiri di manca negara khususnya untuk komoditas gurita yang diolah menjadi produk gurita beku (frozen octopus). Kinerja industri perikanan Indonesia memberikan pengaruh bagi perusahaan perikanan salah satunya PT Samudera Kencana Mina. Pendapatan perusahaan di periode 2015-2020 mencatatkan pertumbuhan yang fluktuatif mengikuti pergerakan perdagangan perikanan global dan nasional. Terlihat pada tahun 2019 perusahaan mengalami penurunan keuntungan hingga 40% dikarenakan pasar asing lebih meminati spesies gurita yang berasal dari negara lain. Pada tahun 2020 kinerja perusahaan semakin menurun dan mengalami kerugian hingga 50 Juta Rupiah. Menurunnya kinerja perusahaan di tahun 2020 banyak disebabkan oleh dampak buruk Covid-19, yang membuat pereknomian global mengalami penurunan performa. Pada tahun 2021 perusahaan mulai mengalami pertumbuhan, namun presentase pertumbuhannya belum semaksimal tahun-tahun sebelumnya. Penelitian ini ditujukan untuk menciptakan sebuah strategi yang berkaitan dengan peningkatan kinerja pada PT Samudera Kencana Mina. Melihat beberapa permasalahan yang ada PT Samudera Kencana Mina perlu melakukan strategi pengembangan usaha pada masa dan sesudah Covid-19 dengan memperhatikan kondisi sebelum pandemi Covid-19 beredar. Strategi yang diterapkan harus tetap berlandaskan pada beberapa faktor internal dan eksternal yang dapat mempengaruhi pengembangan usaha. Terdapat beberapa alternatif strategi yang dapat dianalisis dan diterapkan oleh perusahaan melihat perusahaan memiliki fasilitas, lisensi, dan sumber daya yang dapat dimaksimalkan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini, adalah metode kualitatif. Metode deskriptif kualitatif dilakukan melalui wawancara (in-depth interview) untuk memperoleh data dan fakta terkait objek penelitian yang kemudian didukung oleh studi pustaka. Focus Group Discussion (FGD) juga dilakukan untuk memperkaya pandangan terhadap strategi pengembangan bisnis perusahaan. Selanjutnya, instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Terdapat 2 (dua) macam responden dalam penelitian ini, yaitu pihak internal perusahaan dan pihak yang berasal dari luar perusahaan (eksternal). Pihak internal perusahaanterdiri dari (1) Direktur, (2) General Manager, (3) Manajer Operasional, (4) Manajer produksi. Sedangkan, pihak eksternal perusahaan, terdiri dari (1) Pemasok, dan (2) Konsumen atau pembeli. Tahap pertama yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan melakukan identifikasi faktor internal dan eksternal perusahaan yang selanjutnya akan dianalisis kondisi kedua faktor tersebut. Analisis yang didapatkan berdasarkan perhitungan dari matriks IFE dan EFE yang berasal dari kuisoner yang telah dibagikan sebelumnya. Tahap kedua setelah mengetahui analisis dari kedua faktor strategis tersebut yaitu melakukan penghitungan dengan alat bantu matriks IE, dimana matriks IE menghasilkan posisi perusahaan. Tahap ketiga adalah menentukan alternatif strategi dengan menggunakan alat bantu matriks SWOT, dimana pada matriks SWOT ini alternatif strategi dihasilkan berdasarkan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang mempengaruhi kinerja perusahaan. Tahap terakhir yaitu menentukan prioritas strategi dengan alat bantu QSPM. Strategi prioritas akan memberikan nilai Total Attractiveness Score untuk melakukan rangking terhadap beberapa alternatif strategi yang telah ditentukan sebelumnya. Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor strategis yang memiliki pengaruh terbesar kepada perusahaan adalah kepemilikan EU License (kekuatan), kapasitas produksi rendah (kelemahan), entry barrier tinggi (peluang), dan produk ekspor Indonesia kurang terpercaya (ancaman). Alternatif strategi yang didapatkan dari matriks SWOT adalah Strategi SO = Mengoptimalkan kapasitas penyimpanan, dan Mengembangkan pasar produk unggulan di Uni Eropa; Strategi ST = Meningkatkan penjualan domestik dan Melakukan inovasi terhadap produk unggulan; Strategi WO = Meningkatkan kapasitas produksi, Merubah sistem pemasaran menjadi lebih modern, dan menciptakan produk baru dengan memanfaatkan lisensi yang dimiliki; Strategi WT = Pengembangan teknologi produksi. Urutan prioritas strategi yang dapat dijalankan perusahaan adalah meningkatkan kapasitas produksi (TAS = 6,864), menciptakan produk baru dengan memanfaatkan lisensi yang dimiliki (TAS = 6,834), melakukan inovasi terhadap produk unggulan (TAS = 6,656), meningkatkan penjualan domestik (TAS = 6,634), pengembangan teknologi produksi (TAS = 6,628), merubah sistem pemasaran menjadi lebih modern (TAS = 6,359), mengembangkan pasar produk unggulan di Uni Eropa (TAS = 6,342), dan mengoptimalkan kapasitas penyimpanan (6,016).
Collections
- MT - Business [396]