dc.description.abstract | Limbah pertanian berpotensi sebagai sumber energi berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan energi yang kian meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik dan menentukan komposisi biopelet limbah tongkol jagung, serbuk kayu sengon dan kombinasi campuran keduanya sebagai bahan bakar alternatif terbarukan skala rumah tangga. Pembuatan biopelet tongkol jagung dan serbuk kayu sengon dibuat dengan beberapa perbandingan komposisi bahan baku yaitu A1 (100% tongkol jagung), A2 (100% serbuk kayu sengon), A3 (80% tongkol jagung : 20% serbuk kayu sengon), A4 (70% tongkol jagung : 30% serbuk kayu sengon), A5 (60% tongkol jagung : 40% serbuk kayu sengon), A6 (50% tongkol jagung : 50% serbuk kayu sengon). Hasil penelitian menunjukkan untuk bahan tunggal pada perlakuan A2 dengan bahan 100% serbuk kayu sengon dan untuk bahan campuran pada perlakuan A3 dengan campuran komposisi 80% tongkol jagung dan 20% serbuk kayu sengon menjadi perlakuan dengan komposisi terbaik berdasarkan nilai parameter yang telah memenuhi standar mutu SNI 8675-2018 serta memiliki nilai bobot tertinggi dalam metode uji pembobotan. Pada perlakuan A2 diperoleh nilai kerapatan sebesar 0,47 g/cm3, kadar air sebesar 7,25%, nilai ketahanan sebesar 93,35%, kadar abu sebesar 1,83%, kadar karbon terikat sebesar 9,3%, dan nilai kalor sebesar 17,17 MJ/kg, sedangkan perlakuan A3 diperoleh nilai kerapatan sebesar 0,59 g/cm3, kadar air sebesar 8,87%, nilai ketahanan sebesar 97,99%, kadar abu sebesar 3,5%, kadar karbon terikat sebesar 12%, dan nilai kalor sebesar 17,13 MJ/kg. Analisis rasio energi dalam proses pembuatan biopelet menunjukkan nilai positif pada kisaran 1,1-2,2, dimana energi hasil produk biopelet lebih tinggi dari energi yang diperlukan. Limbah tongkol jagung dan limbah serbuk kayu sengon dapat ditingkatkan manfaatnya sebagai bahan bakar pembuatan biopelet. | id |