Show simple item record

dc.contributor.authorYudha, Aditya Prima
dc.date.accessioned2010-05-04T12:00:19Z
dc.date.available2010-05-04T12:00:19Z
dc.date.issued2009
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/11362
dc.description.abstractIkan arwana Sceleropages formosus merupakan salah satu ikan hias air tawar asli Indonesia. Sebagai ikan hias, arwana biasa dipelihara dalam akuarium. Masalah yang sering dihadapi pada pemeliharaan arwana demikian adalah menurunnya kualitas air pemeliharaan. Untuk mengatasi masalah digunakan filter air. Penggunaan zeolit pada filter sebanyak 0,6 kg diduga belum optimal untuk perbaikan kualitas air dalam akuarium. Hal ini dapat terlihat dari tingginya amoniak dan tidak stabilnya pH air (menurun dengan cepat hingga 5). Oleh karena itu diperlukan penambahan zeolit dan penelitian untuk mengetahui jumlah zeolit yang optimal sebagai filter air dalam akuarium. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan zeolit pada filter air terhadap beberapa peubah fisika kimia air media pemeliharaan ikan arwana dalam akuarium. Dari pengaruh tersebut dapat dievaluasi efektifitas sistem resirkulasi filtrasi pada pemeliharaan ikan arwana dalam akuarium terhadap parameter pertumbuhan panjang dan bobot, kelangsungan hidup,dan efisiensi. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah RAL (Rancangan Acak Lengkap), dengan 3 perlakuan diulang masing-masing 3 kali ulangan. Tiga perlakuan yang diterapkan dalam penelitian ini yaitu penambahan zeolit sebanyak 0.6; 1.2; dan 1.8 kg pada filter air yang terdiri dari kapas, arang aktif, bio ball dan bio foam. Sebanyak 27 ekor ikan arwana dengan bobot ratarata 478.0 gram dan panjang total rata-rata 36.4 cm dipelihara dalam akuarium berukuran 118x57.5x49.5 cm selama 28 hari. Ikan diberi pakan berupa katak sawah (Rana tigrina) satu kali sehari sebanyak 12-20 gram secara at satiation. Penyifonan dilakukan setiap hari pada 08.00-10.00 WIB. Penggantian air dilakukan setiap dua hari sekali, dengan volume sebanyak 67.9 liter (10 cm). Pengukuran bobot dan panjang ikan dilakukan pada saat awal tebar dan akhir dari pemeliharaan. Air contoh yang diambil dari akuarium diukur di laboratorium. Peubah pH diukur setiap hari yaitu pada 04.00, dan 18.00 WIB, sedangkan untuk amoniak total dan H2S diukur setiap dua hari sekali pada pukul 04.00 dan 18.00. Pengamatan suhu dilakukan setiap 04.00, 11.00 dan 18.00 WIB. Dari penelitian ini diketahui bahwa semakin banyak zeolit yang digunakan, kualitas air pemeliharaan juga cenderung lebih baik. Hasil terbaik terdapat pada perlakuan zeolit 1,8 kg. Nilai amoniak tiap perlakuan di minggu terakhir pemeliharaan adalah 0,6 kg zeolit = 0,0 mg/l, 1,2 kg zeolit = 0,0 mg/l dan 1,8 kg zeolit = 0,0 mg/l. Nilai hidrogen sulfida tiap perlakuan di minggu terakhir masa pemeliharaan adalah 0,6 kg zeolit = 0,0044 mg/l, 1,2 kg zeolit = 0,0046 mg/l, 1,8 kg zeolit = 0,0036 mg/l. Penambahan jumlah zeolit tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap pertumbuhan bobot dan panjang,tingkat kelangsungan hidup dan efisiensi pakan ikan arwana .id
dc.titleEfektifitas Penambahan Zeolit Terhadap Kinerja Filter Air Dalam Sistem Resirkulasi Pada Pemeliharaan Ikan Arwana Sceleropages Formosus Di Akuariumid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record