Show simple item record

dc.contributor.advisorWiryawan, I Komang Gede
dc.contributor.advisorSumiati
dc.contributor.authorLena, Mirza
dc.date.accessioned2022-08-12T13:20:18Z
dc.date.available2022-08-12T13:20:18Z
dc.date.issued2022-08-12
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/113556
dc.description.abstractPencapaian efesiensi penggunaan ransum yang tinggi pada usaha peternakan ayam dapat dilakukan dengan pemberian Antibiotic Growth Promoters (AGP), akan tetapi pemberian antibiotik dapat berakibat buruk bagi ternak karena resistensi ternak terhadap jenis-jenis mikroorganisme patogen tertentu. Selain itu, residu dari antibiotik akan terbawa dalam produk-produk unggas seperti daging dan telur yang berbahaya bagi konsumen. Oleh karena itu, feed additive alternatif harus dikembangkan untuk menggantikan penggunaan antibiotik dalam produksi ternak. Salah satu alternatif yang dapat digunakan adalah dengan pemberian probiotik pada ransum. Secara umum, penambahan probiotik dalam pakan dapat secara efektif meningkatkan sistem kekebalan tubuh, morfologi usus, sekresi enzim pencernaan, keberadaan mikroorganisme yang menguntungkan dalam saluran cerna serta mengurangi ekskresi amonia, dan kolonisasi bakteri patogen. Selain itu, mikroba yang terdapat pada probiotik dapat menghasilkan enzim amilase, protease, dan selulase yang dapat menghidrolisis molekul-molekul kompleks menjadi molekul yang lebih sederhana sehingga mempermudah proses pencernaan dan penyerapan nutrien dalam saluran pencernaan. Probiotik yang banyak digunakan untuk ayam adalah jenis Bakteri Asam Laktat (BAL), seperti Bacillus sp, dan Lactococcus lactis. Kedua spesies bakteri ini merupakan jenis probiotik yang paling diminati dipasaran. Spesies Bacillus adalah bakteri gram positif anaerob dengan endospora, yang dapat bertahan hidup dan tumbuh dengan cukup baik pada tekanan dan suhu tinggi hingga mencapai 700 C. Informasi mengenai pengaruh pemberian probiotik kombinasi dari Lactococcus lactis dan Bacillus licheniformis terhadap performa ayam broiler, energi metabolis pakan, morfologi usus dan populasi mikroba usus masih terbatas. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian mengenai pengaruh pemberian probiotik tunggal atau kombinasi Lactococcus lactis dan Bacillus licheniformis dalam ransum ayam broiler. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pemberian probiotik tunggal maupun kombinasi dari Lactococcus lactis dan Bacillus licheniformis dalam ransum ayam broiler terhadap performa ayam broiler, energi metabolis pakan, kandungan lemak dan kolesterol daging, morfologi usus, populasi mikroflora ileum dan hematologi darah. Hasil penelitian menunjukan perlakuan kombinasi Lactococcus lactis dan Bacillus licheniformis menurunkan nilai feed conversion ratio (FCR) ayam broiler, sedangkan perlakuan Lactococcus lactis meningkatkan nilai bobot badan (BB) dan pertambahan bobot badan (PBB) pada fase starter. Semua perlakuan probiotik tidak mempengaruhi nilai konsumsi pakan, BB, PBB dan FCR pada fase grower, finisher dan kumulatif. Perlakuan Lactococcus lactis meningkatkan nilai energi metabolis murni (EMM) dan energi metabolis murni terkoreksi nitrogen (EMMn). Perlakuan Bacillus licheniformis menurunkan kadar lemak dan kolestrol daging. Perlakuan Lactococcus lactis dan kombinasi Lactococcus lactis dan Bacillus licheniformis meningkatkan nilai tinggi vili dan luas vili usus. Perlakuan Bacillus licheniformis dan kombinasi Lactococcus lactis dan Bacillus licheniformis tidak berpengaruh terhadap jumlah populasi bakteri asam laktat (BAL) akan tetapi mampu menekan pertumbuhan populasi bakteri E. colli pada digesta ileum. Perlakuan pemberian probiotik tunggal atau kombinasi mampu meningkatkan jumlah leukosit, hematokrit dan limfosit. Berdasarkan hasil penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa kombinasi Lactococcus lactis dan Bacillus licheniformis meningkatkan efisiensi pakan ayam broiler pada periode starter dibandingkan dengan pemberian Bacillus amylolyquefaciens saja. Kombinasi Lactococcus lactis dan Bacillus licheniformis tidak mampu mencapai efektivitas seperti Lactococcus lactis dalam meningkatkan nilai luas permukaan vili, EMM dan EMMn serta menurunkan tingkat stres pada ayam broiler jantan. Bacillus licheniformis nyata menurunkan kadar lemak daging dibandingakn Bacillus subtilis. Semua probiotik memiliki efek yang sama terhadap kadar kolestrol daging, E. colli, populasi BAL, dan performa ayam broiler pada fase grower, finisher dan kumulatif.
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleEvaluasi pemberian probiotik tunggal atau kombinasi Lactococcus lactis dan Bacillus licheniformis pada ransum ayam broilerid
dc.title.alternativeEvaluation of single probiotic administration or a combination of Lactococcus lactis and Bacillus licheniformis in broiler chicken rationsid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordBacillus sp.id
dc.subject.keywordbroilerid
dc.subject.keywordLactococcus lactisid
dc.subject.keywordprobiotikid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record