Scale-Up Soybean Crude Urease Calcite Precipitation (SCU-UP) untuk Perbaikan Tanah Pasir Ditinjau dari Distribusi Material dan Dampak Lingkungan
Date
2022-08-11Author
Oktafiani, Pradyta Galuh
Erizal
Putra, Heriansyah
Metadata
Show full item recordAbstract
Tanah pasir memiliki kekuatan gerser yang rendah. Kuat geser tanah adalah
gaya perlawanan oleh butiran tanah persatuan luas terhadap keruntuhan dibidang
geser akibat gaya yang bekerja pada tanah. Untuk memperbaiki kondisi tanah yang
memiliki kekuatan geser dan nilai kohesi yang kecil maka perlu adanya perbaikan
ikatan butiran tanah. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan
penambahan bahan tambah yang akan membentuk kalsit didalam tanah dan
menambah kekuatan tanah yaitu Enzyme Induced Calcite Precipitation (EICP).
EICP adalah metode perbaikan tanah dengan memanfaatkan enzim urease sebagai
bio-katalis yang membantu reaksi urea dan CaCl2 menjadi kalsit. Awalnya metode
ini menggunakan enzyme urease sebagai katalis dalam pembentukan kalsit, namun
urease dinilai tidak ekonomis. Sebagai gantinya guna mengganti urease digunakan
bahan alami berupa kedelai atau metode Soybean Crude Urease Calcite
Precipitation (SCU-CP). Penelitian ini akan membahas tentang scale-up metode
SCU-CP dilapangan dengan mempertimbangkan dari teknik penggunaan, distribusi
material, dan dampak lingkungan berupa pengurangan zat sisa amonia.
Penelitian membandingkan bahan reagent laboratorium grade dengan
teknis serta membandingkan kedelai Gasol dan raw-soybean. Untuk melihat
pembentukan kalsit pada bahan-bahan yang dibandingkan dilakukan pengujian
hydrolysis rate guna melihat hidrolisis urea yang dihasilkan, test-tube guna melihat
massa kalsit yang terbentuk, XRD dan SEM untuk mengevaluasi kalsit yang
terbentuk. Selanjutnya penelitian dilakukan pada tanah pasir pada benda uji mold 1
meter dan drum, pengujian yang dilakukan adalah pengujian acid leacing untuk
melihat sebaran kalsit dan pengujian UCS dan CBR untuk evaluasi kekuatan.
Penambahan arang juga dilakukan untuk mengurangi kadar amonia.
Hasil yang didapatkan SCU-CP menggunakan teknik tuang ditinjau dari
distribusi materi memperoleh hasil yang baik. Persentase distribusi materi baik
secara vertical pada mold 1-meter dan secara horizontal pada drum memiliki
sebaran yang merata yaitu 3,96% pada mold dan 7,19% pada drum. Hal tersebut
juga sejalan dengan distribusi kekuatan yang merata dimana hasil CBR rata rata
adalah 1,40 pada hari ke-7. Penggunaan arang efektif untuk mengurangi kadar
amonia larutan dengan persentase pengurangan amonia hingga 62% pada
penambahan arang 0,1 g/l dengan pengadukan selama 20 menit. Penggunaan bahan
teknis pada metode SCU-CP memberikan nilai ekonomis yang jauh lebih murah
daripada penggunaan bahan laboratorium, dengan pengurangan harga 98%. Sandy soils have low shear strength. Soil shear strength is the resistance force
by soil grains per unit area to failure in the shear plane due to the forces acting on
the soil. To improve the soil, which has a small shear strength and cohesion value
is necessary to enhance the bonding of the soil grains. One way is adding additional
materials that will form calcite and increase soil strength. The method is called
Enzyme Induced Calcite Precipitation (EICP). EICP is a soil improvement method
that utilizes the enzyme urease as a bio-catalyst which helps the reaction of urea
and CaCl2 into calcite. Initially, this method used the enzyme urease as a catalyst
in calcite formation, but urease was considered uneconomical on a large scale.
Instead, carried out future research to replace urease with natural ingredients such
as soybeans or the Soybean Crude Urease Calcite Precipitation (SCU-CP) method.
This study will discuss the scale-up of the SCU-CP method in the field by
considering the use technique, material distribution, and environmental impacts in
reducing ammonia residue.
The research compares laboratory-grade reagents with technical ones and
compares Gasol soybeans and raw-soybean. To see the formation of calcite in the
materials being compared, a hydrolysis rate test was carried out to see the hydrolysis
of urea produced, a test tube to see the mass of calcite formed, and XRD and SEM
to evaluate the calcite formed. Further research was carried out on sandy soil on 1-
meter mold and drum specimens, and the tests carried out were acid leaching tests
to see the distribution of calcite and UCS and CBR tests for strength evaluation.
The addition of charcoal was also done to reduce the ammonia content of the SCU CP solution.
The results obtained by SCU-CP using the casting technique in terms of the
material distribution got good results. The percentage of material distribution both
vertically on the 1-meter mold and horizontally on the drum has an even distribution,
namely 3.96% on the mold and 7.19% on the drum. This is also in line with the
even distribution of strength, where the average CBR result is 1.40 on the 7th day.
The use of charcoal is effective for reducing the ammonia content of the solution
with the percentage of ammonia reduction up to 62% on the addition of 0.1 g/l
charcoal with stirring for 20 minutes. The use of technical materials in the SCU-CP
method provides a much cheaper economic value than laboratory materials, with a
price reduction of up to 98%.
Collections
- MT - Agriculture Technology [2271]