Aplikasi Near Infrared Spectroscopy (NIRS) untuk Memprediksi Kandungan Kimia Minyak Cengkeh (Syzigium aromaticum)

Abstract

Minyak cengkeh adalah jenis minyak esensial yang diperoleh dari proses destilasi, ekstraksi dengan pelarut, dan ekstraksi dengan lemak padat pada tanaman cengkeh (Syzygium aromaticum). Ada sekitar 45 jenis tanaman penghasil minyak atsiri yang tumbuh di Indonesia. Sekitar 15 spesies yang telah menjadi komoditas ekspor, salah satunya adalah minyak daun, tangkai, dan bunga cengkeh. Produksi dan jumlah minyak cengkeh yang diekspor cukup besar sehingga diperlukan suatu teknik atau metode yang dapat menentukan kualitas minyak cengkeh menjadi cepat dan akurat. Teknik kontrol kualitas adalah peran penting dalam memastikan kualitas minyak cengkeh. Dalam hal ini, penggunaan teknologi Near Infrared Spectroscopy (NIRS) dapat menggantikan metode pada mengukur kandungan utama minyak cengkeh menggunakan Gas Chromatography Mass Spectroscopy (GC-MS). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan model untuk mengukur kandungan kimia minyak cengkeh menggunakan NIRS. Penelitian ini menggunakan 60 sampel minyak cengkeh dari berbagai daerah di Indonesia, 120 spektrum sampel untuk kalibrasi dan 60 untuk validasi. Penelitian ini menggunakan dua metode, GC-MS untuk menentukan konten kimia dan NIRS untuk menangkap spektrum. Penelitian dilakukan pada bulan Maret hingga Juli 2019 di Laboratorium Pengolahan Makanan dan Hasil Pertanian (TPPHP), Fakultas Teknologi Pertanian dan Laboratorium Forensik Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia. Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah model non-destruktif dari kandungan kimia minyak cengkeh menggunakan metode Near Infrared Spectroscopy (NIRS).

Clove oil is a type of essential oil obtained from the distillation process, extracting with solvents, and extracting with solid fat in clove plants (Syzygium aromaticum). There are approximately 45 types of essential oil-producing plants that grow in Indonesia. About 15 species that have become export commodities, one of them is leaf oil, handles, and clove flowers. The production and amount of clove oil exported are large enough so that a technique or method is needed that can determine the quality of clove oil to be fast and accurate. Quality control techniques are an important role in ensuring the quality of clove oil. In this case, the use of Near Infrared Spectroscopy (NIRS) technology can replace the methode for measuring the main content of clove oil using Gas Chromatography Mass Spectroscopy (GC-MS). The purpose of this study was to develop a model for measuring the chemical content of clove oil using NIRS. This study used 60 clove oil samples from various regions in Indonesia, 120 samples of spectrum for calibration and 60 for validation. This study uses two methods, GC-MS to determine chemical content and NIRS for spectrum capture. This study has began from March until July 2019 at the Food and Agricultural Products Processing Laboratory (TPPHP), Faculty of Agricultural Technology and Indonesian Police Headquarters Forensic Laboratory of the Republic of Indonesia. The expected results of this study are a non-destructive model of the chemical content of clove oil using the Near Infrared Spectroscopy (NIRS) method.