Show simple item record

dc.contributor.authorRahayu, Agnis Murti
dc.date.accessioned2010-05-04T11:46:54Z
dc.date.available2010-05-04T11:46:54Z
dc.date.issued2009
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/11327
dc.description.abstractKerapu adalah ikan laut yang bernilai ekonomis tinggi dan telah banyak dibudidayakan, salah satunya adalah kerapu macan (Ephinepehelus fuscoguttatus). Semakin besarnya permintaan pasar terhadap jenis ikan ini, menuntut petani untuk meningkatkan jumlah produksi. Beberapa kendala dalam pembudidayaan ikan kerapu diantaranya adalah tingginya tingkat kematian. Penyakit meupakan faktor penghambat dalam pembudidayaan ikan kerapu. Serangan penyakit pada ikan kerapu yang dibudidayakan dikaramba menyebabkan tingkat kematian yang tinggi dan kerugian besar pada petani. Sehingga perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui keberadaan dan keragaman penyakit bakterial dan parasitik pada benih kerapu macan yang dipelihara di KJA Balai Sea Farming Perairan Pulau Semak Daun dan Karang Congkak, Kepulauan Seribu, Jakarta. Penelitian ini dilaksanakan pada Agustus sampai September 2008 pada 2 stasiun karamba, yaitu di Karamba Jaring Apung Balai Sea Farming Perairan Pulau Samak Daun dan Karang Congkak, Kepulauan Seribu, Jakarta serta Laboratorium Kesehatan Ikan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Ikan yang diteliti berukuran 6-9 cm dan memiliki gejala terinfeksi patogen, seperti tubuh lemah, timbul borok, atau napsu makan berkurang. Isolat bakteri yang digunakan dalam pengujian di dapat dari pemurnian goresan bakteri dalam cawan yang diambil dari permukaan tubuh, insang dan ginjal ikan uji, sedangkan parasit yang diperiksa berasal dari permukaan tubuh, insang dan usus. Dilakukan juga pengukuran fisika-kimia perairan budidaya. Dari hasil pemeriksaan, benih kerapu macan yang diambil dari penelitian KJA Semak Daun memiliki tingkat keragaman bakteri dan parasit yang lebih tinggi dibandingkan dengan benih yang berasal dari KJA Karang Congkak. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya 2 jenis bakteri yang menginfeksi benih berdasarkan warna koloninya, yaitu Vibrio sp. 1 berwarna putih dan Vibrio sp. 2 berwarna kuning serta 4 jenis parasit yaitu Myxosporea, Trichodina, Metacercaria dan Diplectanum sedangkan pada benih yang berasal dari KJA Karang Congkak hanya terinfeksi satu jenis bakteri, yaitu Vibrio sp.1 dan tidak ditemukan satu pun parasit. Perbedaan keragaman tersebut diduga akibat ukuran benih yang tidak sama, lama waktu pemeliharaan ikan dalam karamba yang berbeda serta kualitas air di masing-masing KJA yang berbeda. Keberadaan bakteri dan parasit dinyatakan dalam perhitungan prevalensi, intensitas dan dominansi, dimana prevalensi bakteri tertinggi pada kedua KJA adalah Vibrio sp. 1 yakni sebesar 100%. Sedangkan prevalensi parasit tertinggi yang menginfeksi benih dari KJA perairan pulau Semak Daun terdapat pada parasit Diplectanum, yakni 53,33%, intensitas tertinggi terdapat pada Diplectanum, yaitu sebesar 7,40 dan keberadaan parasit ini juga mendominansi, yaitu sebesar 100% pada sampling kedua. Hasil pengukuran fisika-kimia perairan didalam KJA adalah sebagai berikut: suhu 28-29,5 oC, pH 8, DO 5,505-9,863 mg O2/l, salinitas 30-34 ppt dan amoniak 0,005-0,011 mg/l.id
dc.titleKeragaman Dan Keberadaan Penyakit Bakterial Dan Parasitik Benih Kerapu Macan Epinephelus Fuscoguttatus Di Karamba Jaring Apung Balai Sea Farming Kepulauan Seribu, Jakartaid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record