Faktor-faktor yang Memengaruhi Perilaku Pembelian Impulsif dalam Belanja melalui Platform E-commerce pada Konsumen Muslim

Abstract

Kegiatan belanja online meningkat pesat saat pandemi Covid-19, didukung dengan meningkatnya persentase penetrasi pengguna internet disertai adanya platform e-commerce yang mudah dijangkau mendorong perilaku konsumtif penggunanya (pembelian impulsif). Pembelian impulsif merupakan perilaku pembelian tanpa perencanaan yang terjadi secara spontan, Islam melarang umatnya bersikap israf dan tabdzir dalam konsumsi. Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi perilaku pembelian impulsif dalam belanja melalui platform e-commerce pada konsumen muslim. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis deskriptif dan SEM-PLS. Sampel yang diperoleh sebanyak 294 responden secara online dari pengguna platform e-commerce yang beragama Islam dan berdomisili di Jawa Barat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan hubungan antara religiusitas terhadap sikap. Namun, perilaku pembelian impulsif tidak dipengaruhi oleh program promosi dan kemudahan yang dirasakan. Oleh karena itu, lembaga terkait diharapkan dapat memberikan edukasi terkait managemen keuangan pada konsumen muslim.

Online shopping activities has been increasing rapidly during the Covid-19 pandemic, this also contributed by the increasing percentage of internet user penetration along with availability of easy-to-reach e-commerce platform that encourages user’s consumptive behavior (impulsive buying). Impulsive buying behavior is an act of users on spontaneously buying products without consideration, Islam forbids its people to be israf and tabdzir in consumption. This study aims to analyze the factors that influence the impulsive buying behavior of Muslim consumers shopping through e-commerce platform. The analytical method used in this research is descriptive analysis and SEM-PLS. The sample obtained was 294 respondents online from Muslim e-commerce users in West Java. The results showed that there was a positive and significant relationship between religiosity and attitude. However, impulsive buying behavior is not influenced by promotional programs and perceived easiness. Therefore, the institutions have to educated muslim consumers about financial management.