Analisis Water Footprint pada Budidaya Melon dalam Greenhouse Menggunakan Sistem Irigasi Bawah Permukaan Pocket Fertigation
Abstract
Potensi sumber daya air Indonesia mencapai 3,9 triliun m3/tahun, tetapi sekitar 3,2 triliun m3/tahun belum dimanfaatkan. Ketersediaan air irigasi berpengaruh pada pertumbuhan dan produksi tanaman. Budidaya tanaman melon cukup sulit dikarenakan kecocokan pada kondisi tanah dan udara di lingkungan pertumbuhan tanaman. Salah satu teknik irigasi yang dapat digunakan, yaitu pocket fertigation. Penelitian ini bertujuan menganalisis water footprint tanaman melon dalam greenhouse dengan sistem irigasi pocket fertigation dan konvensional, serta menentukan sistem irigasi paling optimal. Penelitian dilakukan bulan Maret-Juli 2022 di Kinjiro Farm, Kota Bogor. Tahapan penelitian meliputi persiapan lahan, budidaya tanaman melon, pengumpulan data, dan pengolahan data. Rancangan penelitian terdiri dari sistem irigasi pocket fertigation (PF) dan konvensional (SK), serta pemberian air satu kali (E) dan dua kali evaporasi (2E). Sistem irigasi PF-2E menjadi tanaman tertinggi dengan jumlah daun lebih banyak dibandingkan metode lainnya. Sistem irigasi PF-2E lebih efisien untuk diaplikasikan pada tanaman melon, dikarenakan memiliki hasil panen dan produktivitas air yang lebih tinggi, serta water footprint yang lebih rendah dibandingkan metode konvensional. The potential of Indonesia's water resource reaches 3,9 trillion m2/year, but around 3,2 trillion m2/year has not been utilized. Air irrigation affects plant growth and production. Melon plant cultivation is quite difficult because of its suitability to the soil and air conditions in the environment. One of the irrigation techniques is pocket fertigation. This research aims to analyze the water footprint of melon plants in a greenhouse with pocket fertigation and conventional irrigation systems, and determine the most optimal irrigation system. The research was conducted in March-July 2022 at Kinjiro Farm, Bogor City. The research stages include land preparation, melon cultivation, data collection, and processing. The research design consists of pocket fertigation (PF) and conventional irrigation systems (SK), as well as one time (E) and two times evaporations of water (2E). PF-2E irrigation system is the tallest crop with more leaves than other methods. PF-2E irrigation systems are more efficient to be applied to melon plants, because it has higher yields and water productivity, and lower water footprint than conventional methods.