Penentuan Mutu Kopra dengan NIR Spectroscopy
Date
2022-07-25Author
Mardiantono, Mardiantono
Budiastra, I Wayan
Sutrisno, Sutrisno
Metadata
Show full item recordAbstract
Kopra merupakan salah satu produk turunan kelapa olahan yang dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan minyak kelapa dan turunannya. Kopra Indonesia merupakan salah satu penyumbang-devisa negara dengan volume ekspor pada tahun 2020 mencapai 107.486 ton dengan nilai ekspor 36,5 juta dolar AS. Komoditi kopra Indonesia menguasai 37,8% pangsa pasar dunia dan menempati urutan pertama negara pengekspor terbesar di dunia pada tahun 2020. Konsumen kopra dalam pasar Internasional dikelompokkan ke dalam sektor industri (bahan baku), kemudian dimanfaatkan menjadi minyak goreng atau bahan baku untuk pembuatan sabun, kosmetik dan lain-lain. Hingga saat ini pengukuran mutu kopra banyak dilakukan secara destruktif dimana pengujiannya membutuhkan metode yang rumit. Oleh sebab itu perlu dikembangkan metode pengujian komponen kimia yang lebih cepat, tidak merusak sampel uji, bebas residu kimia dan sederhana salah satunya dengan menggunakan NIRS (Near Infrared Spectroscopy). Penggunaan NIRS untuk penentuan mutu pada bahan pangan sudah banyak dilakukan, akan tetapi penggunaan NIRS dalam menduga kadar air dan asam lemak bebas pada kopra hingga saat ini belum dilakukan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji metode NIRS dalam penentuan mutu kopra dengan cepat dan non-destruktif. Pemindaian spektra dilakukan dengan FT-NIR Spectrometer, sedangkan pengukuran kimia secara destruktif mengacu pada SNI 01-3946-1995. Sampel yang digunakan sebanyak 45 sampel dengan 9 titik akusisi NIR. Data spektra yang awalnya berupa reflektan ditansformasikan menjadi absorban (Log 1/R). Data spektra dalam bentuk absorban digunakan dalam evaluasi rentang panjang gelombang optimum untuk penentuan kadar air dan asam lemak bebas kopra. Kemudian dilakukan pretreatment dengan SNV (Standard Normal Variate), MSC (Multiple Scatter Correction), Normalization, dan OSC (Orthogonal Signal Correction), dilanjutkan dengan kalibrasi menggunakan metode PLS. Evaluasi model prediksi dilakukan dengan mengacu pada beberapa parameter statistika diantaranya nilai r (koefisien korelasi), RPD (ratio of performance to deviation), SEC (standard error of calibration), SEP (standard error of validation), CV (coefficient of variation), serta konsistensi. Rata-rata mutu kopra dari hasil pengujian secara destruktif untuk kadar air sebesar 8,58% dan asam lemak bebas 0,22%. Prediksi terbaik NIRS untuk penentuan mutu kopra (kadar air dan asam lemak bebas) berada pada panjang gelombang optimum 1000-2500 nm. Hasil terbaik untuk prediksi kadar air kopra adalah menggunakan pretreatment data yaitu SNV dan faktor PLS 12 dengan nilai r = 0,97, SEC = 0,702%, SEP = 0,734%, CV = 9,08%, RPD = 3,41 dan konsistensi 95,76%. Sedangkan prediksi terbaik untuk asam lemak bebas kopra adalah menggunakan pretreatment data yaitu OSC dan faktor PLS 11 dengan nilai r = 0,90, SEC = 0,039%, SEP = 0,048%, CV = 22,69%, RPD = 1,93 dan konsistensi= 80,55%. Metoda NIRS dapat digunakan untuk memprediksi kadar air kopra secara akurat dan non-destruktif, namun kurang akurat untuk prediksi asam lemak bebas kopra.
Collections
- MT - Agriculture Technology [2114]