Show simple item record

dc.contributor.advisorYusalina
dc.contributor.authorKhasanah, Mega Uswatun
dc.date.accessioned2022-07-19T13:38:46Z
dc.date.available2022-07-19T13:38:46Z
dc.date.issued2022
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/112643
dc.description.abstractKecamatan Mirit adalah sentra produksi jambu biji kristal di Kabupaten Kebumen. Harga jambu biji kristal mengalami fluktuasi. Perbedaan harga yang diterima petani dan dibayarkan konsumen akhir menunjukkan adanya marjin pemasaran yang cukup tinggi. Marjin pemasaran yang cukup tinggi mengindikasikan adanya permasalahan dalam pemasaran. Marjin pemasaran yang besar menyebabkan penerimaan petani lebih kecil dan posisi tawar petani lemah dalam menentukan harga di pasar. Posisi tawar petani lemah karena petani hanya menjadi penerima harga dari pedagang pengumpul dan tidak memiliki informasi harga jual jambu biji kristal yang dapat digunakan sebagai harga referensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi saluran pemasaran serta fungsi pemasaran yang dilakukan oleh setiap lembaga pemasaran yang terlibat dan menganalisis efisiensi pemasaran jambu biji kristal di Kecamatan Mirit Kabupaten Kebumen berdasarkan marjin pemasaran, farmer’s share dan rasio keuntungan atas biaya. Data penelitian diperoleh dari wawancara menggunakan kuesioner, observasi, dan data pendukung dari instansi terkait. Hasil penelitian menunjukkan terdapat tiga saluran pemasaran yang terbentuk dalam proses pemasaran jambu biji kristal di Kecamatan Mirit dengan lembaga pemasaran yang terlibat yaitu pedagang pengumpul, pedagang pengecer lokal dan pedagang pengecer luar di Pasar Induk Pulo Gadung dan Tasikmalaya. Berdasarkan hasil analisis saluran pemasaran yang paling efisien pada saluran 2 dengan nilai marjin pemasaran yang paling rendah, nilai farmer’s share paling tinggi, dan volume penjualan paling tinggi.id
dc.description.abstractMirit Subdistrict is the center of crystal guava production in Kebumen Regency. Crystal guava prices fluctuate. The difference in prices received by farmers and paid by final consumers indicates a fairly high marketing margin. A fairly high marketing margin indicates a problem in marketing. A large marketing margin causes farmers’ income to be smaller and farmers' bargaining position is weak in determining prices in the market. The bargaining position of farmers is weak because farmers only receive prices from collecting traders and do not have information on the selling price of crystal guava that can be used as a reference price. This study aims to identify marketing channels and marketing functions performed by each marketing agency involved and analyze the marketing efficiency of crystal guava in Mirit District, Kebumen Regency based on marketing margins, farmer's share and profit-to-cost ratio. Research data obtained from interviews using questionnaires, observations, and supporting data from related agencies. The results showed that there were three marketing channels formed in the marketing process of crystal guava in Mirit District with the marketing institutions involved, namely collectors, local retailers and outside retailers in the main market of Pulo Gadung and Tasikmalaya. Based on the results of the analysis of the most efficient marketing channels on channel 2 with the lowest marketing margin value, the highest farmer's share value, and the highest sales volume.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleAnalisis Pemasaran Jambu Biji Kristal di Kecamatan Mirit Kabupaten Kebumenid
dc.title.alternativeMarketing Analysis of Crystal Guava in Mirit District, Kebumen Regencyid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordEfisiensiid
dc.subject.keywordjambu kristalid
dc.subject.keywordmarginid
dc.subject.keywordsaluran pemasaranid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record