Show simple item record

dc.contributor.authorZibril, Ardhita Achmad
dc.date.accessioned2010-05-04T10:32:06Z
dc.date.available2010-05-04T10:32:06Z
dc.date.issued2009
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/11215
dc.description.abstractBertambahnya produsen baru yang memproduksi minuman kesehatan Chlorophyll menyebabkan timbulnya persaingan untuk memperoleh pangsa pasar sehingga konsumen memiliki alternatif dalam memilih salah satuh merek untuk dikonsumsi inilah yang menyebabkan aspek pemasaran banyak ditentukan oleh peranan pola distribusi. Pola distribusi yang berperan dalam pemasaran minuman kesehatan Chlorophyll diantaranya adalah Multi Level Marketing (MLM). PT. K-Link Indonesia dalam memasarkan produknya menggunakan pola pemasaran MLM. Dalam sistem MLM seorang member berperan sebagai distributor dimana promosi dilakukan oleh member dan biaya untuk melakukan promosi tersebut ditanggung oleh member yang bersangkutan. Selain itu, besar dan perubahan volume penjualan sangat tergantung kepada ke aktifan dan inisiatif member/distributor. Dari hal-hal tersebut maka sangat penting melakukan sebuah kajian mengenai kinerja manajemen perusahaan yang berpola MLM berdasarkan penilaian distributornya. Karena penilaian distributor terhadap pihak perusahaan memiliki efek psikologi, dimana dengan persepsi distributor cukup baik, maka keaktifan disrtributor akan tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis penilaian distributor aktif dan tidak aktif terhadap kinerja manajemen PT. K-Link Indonesia dan merumuskan rekomendasi terkait dengan perbaikan kinerja manajemen terhadap distributor. Penelitian ini dilakukan pada lokasi yang telah ditentukan sebelumnya dengan sengaja (purposive), yaitu di stokist center Kelapa Gading PT. K-Link, Jln. Boulevard Barat Raya Blok F No.28 Jakarta Utara. Pelaksanaan penelitian dan pengambilan data dilakukan mulai bulan Agustus sampai Oktober 2008. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer dikumpulkan untuk memperoleh informasi langsung tentang kondisi perusahaan secara keseluruhan, karakteristik distributor, keterlibatan/partisipasi distributor, persepsi langsung distributor terhadap perusahaan serta data lain yang perlu diamati secara langsung. Pengumpulan data sekunder dilakukan melalui studi litelatur, yaitu mempelajari data – data atau bahan – bahan informasi yang berkaitan dengan objek penelitian. Informasi data dari instansi terkait seperti Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia (APLI), serta Badan Pusat Statistik (BPS). Pemilihan responden dilakukan berdasarkan teknik non probability yaitu teknik convenient sampling. Pada metode ini, responden yang dipilih adalah distributor yang berkunjung ke stokist center K-Link kelapa gading dan membeli produk K-Liquid Cholorophyll minimal 100 Pbv setiap bulan selama tiga bulan berturut-turut dan sudah mengikuti modul pelatihan K-Link. Sedangkan untuk distributor tidak aktif dilihat dari daftar jaringan dan bertempat tinggal di wilayah kecamatan kelapa gading, distributor tidak aktif yang dipilih menjadi responden adalah distributor yang tidak melakukan pembelanjaan sama sekali selama tiga ii bulan berturut-turut tetapi sudah mengikuti modul pelatihan K-Link. Pemilihan tersebut dilakukan karena distributor yang sudah mengikuti modul pelatihan K-link, akan dapat mendeskripsikan penilaian nya terhadap kinerja manajemen perusahaan. Responden yang diambil yaitu sebanyak 100 responden, karena telah mewakili penelitian ini. Terdiri dari 50 distributor aktif dan 50 distributor tidak aktif. Jika dilihat dari analisis IPA pada distributor aktif dan tidak aktif maka prioritas utama yang harus di lakukan perusahaan sama yaitu memperbaiki kinerja kemampuan dalam pengadaan barang di stokist, ketepatan dalam pembayaran bonus bagi distributor, kemampuan dalam memberikan fasilitas informasi perkembangan jaringan dan ketepatan dalam pengiriman bonus statement. Adanya kesamaan prioritas utama pada distributor aktif dan tidak aktif dikerenakan adanya kekecewaan terdahulu pada distributor tidak aktif terhadap atribut yang masuk dalam kuadran I sehingga membuat distributor memutuskan untuk tidak aktif sedangkan pada distributor yang masih aktif tetap bertahan dengan harapan adanya perbaikan pada kinerja manajemen perusahaan. Pada hasil perhitungan analisis IPA didapati bahwa hasil X dan Y pada distributor tidak aktif lebih kecil dibandingkan dengan pada distributor aktif hal ini hal ini dikarenakan distributor tidak aktif merasa lebih kecewa dibandingkan dengan distributor yang aktif sehingga skor kinerja (Y) yang diberikan pada atribut yang dianggap kurang kinerjanya relatif lebih kecil dibandingkan dengan distributor yang aktif selain itu pada atribut kemampuan dalam memberikan fasilitas jadwal training/seminar dan kemampuan dalam memberikan seminar BOP dirasakan tidak penting oleh distributor tidak aktif namun dirasakan penting oleh distributor aktif sehingga hasil X pada distributor tidak aktif relatif lebih kecil dibandingkan dengan distributor yang aktif.id
dc.titlePenilaian Distributor Produk Minuman Kesehatan K-Liquid Chlorophyll Pada Pola MLM Terhadap Kinerja Manajemen PT. K-Link Indonesia (Kasus Distributor Daerah Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara)id


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record