| dc.description.abstract | Pemerintah provinsi Sumatera Barat menetapkan sub sektor peternakan sebagai salah satu usaha peningkatan pendapatan masyarakat. Dari berbagai jenis usaha peternakan yang ada, pemerintah provinsi Sumatera Barat menetapkan sapi potong dan ayam broiler sebagai komoditi unggulan. Penetapan kedua komoditi tersebut dikarenakan kedua komoditi ini mempunyai tingkat pemanfaatan sumberdaya lokal yang tinggi dan memberikan sumbangan yang besar bagi kebutuhan pangan protein hewani masyarakat Sumatera Barat.Usaha peternakan ayam broiler menempati urutan kedua setelah sapi potong, namun menempati tingkat yang paling tinggi dibandingkan usaha peternakan komoditi unggas lainnya seperti ayam buras, ayam petelur ataupun itik. Harga ayam broiler sangat berfluktuatif. Fluktuasi harga ayam broiler dapat memberikan dampak positif dan negatif bagi produsen dan konsumen. Dampak positifnya adalah ketika harga broiler sedang tinggi, maka penjual broiler akan mendapatkan keuntungan yang cukup besar, namun konsumen harus mengeluarkan biasa besar untuk memenuhi kebutuhan protein hewani mereka. Sedangkan dampak negative yang ditimbulkan bagi produsen adalah keuntungan yang rendah pada saat harga sedang rendah, namun konsumen mendapatkan dampak positif karena tidak perlu mengeluarkan biaya besar untuk memenuhi kebutuhan protein hewani mereka. Adanya fluktuasi harga memerlukan tindakan pemerintah untuk mengendalikan fluktuasi harga yang terjadi saat ini dan pencegahan agar fluktuasi harga tidak berdampak buruk bagi sub sektor peternakan di Sumatera Barat. Salah satu upaya untuk menganhadapi ketidakpastian pada periode mendatang diperlukan suatu peramalan. Peramalan yang dimaksud disini adalah upaya untuk memperkirakan harga ayam broiler pada waktu tertentu dimasa depan dengan harapan nilainya dapat mendekati atau sama dengan harga sebenarnya yang terjadi pada waktu tersebut. Sampai saat ini pemerintah provinsi Sumatera Barat belum memiliki model peramalan yang tepat untuk memperkirakan harga ayam broiler dan hanya mengandalkan analisis harga pada bulan tertentu dengan bulan-bulan yang sama pada tahun-tahun sebelumnya. Oleh karena itu Dinas Peternakan Provinsi Sumatera Barat sebagai pengendali harga perlu dibantu untuk mengidentifikasi pola fluktuasi harga ayam broiler di lima kota di Sumatera Barat, mendapatkan metode peramalan terbaik untuk meramalkan harga ayam broiler di lima kota di Sumatera Barat dan meramalkan kecenderungan harga ayam broiler dimasa yang akan datang di Sumatera Barat. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Dinas Peternakan Provinsi Sumatera Barat. Data tersebut berasal dari lima kota di Sumatera Barat yaitu Padang, Payakumbuh, Bukittinggi, Solok dan Tanah Datar. Data yang digunakan merupakan data periode dua mingguan harga ayam broiler dari minggu ke dua bulan Januari 2005 sampai minggu ke empat bulan November 2008. Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan program Microsoft excel dan Minitab 14. Model yang digunakan adalah model time series terdiri dari metode trend, single exponential smoothing, double exponential smoothing, decomposition additive, decomposition multiplicatif, moving average, center moving average, winter additive, winter multiplikatif dan box jenkis. Hasil pengolahan dari metode-metode tersebut. Plot harga ayam broiler di lima kota di provinsi Sumatera Barat secara umum menunjukkan suatu pola tren yang meningkat, dan mengalami pengulangan tertentu.Metode peramalan terbaik yang diperoleh berdasarkan nilai MAD terkecil untuk meramalkan harga ayam broiler di Kota Padang dan Payakumbuh adalah model winter multiplikatif lag 24. Peramalan untuk Kota Bukittinggi model dekomposisi aditif lag 24. Sedangkan model peramalan untuk Kota Solok dan Kabupaten Tanah Datar adalah winter aditif lag 24. Setahun kedepan diperkirakan harga tertinggi terjadi di Kabupaten Tanah Datar dan harga terendah terjadi di Kota | id |