Perbedaan pendapatan usahatani bawang putih di musim kemarau dan musim hujan
Abstract
Pendapatan usahatani bawang putih sangat tergantung pada musim tanam
karena berkaitan dengan jumlah produksi dan biaya yang dikeluarkan. Oleh karena
itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan pendapatan di musim
kemarau dan musim hujan. Data yang digunakan adalah data skunder dari Sensus
Pertanian 2013: Survei Rumah Tangga Usaha Tanaman Hortikultura Tahun 2014.
Pengolahan data dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis data kualitatif
dengan metode deksriptif dan kuantitatif dengan analisis pendapatan dan propensity
score matching (PSM). Hasil penelitian menunjukan bahwa biaya terbesar yang
dikeluarkan di kedua musim adalah biaya tenaga kerja, pupuk, dan bibit. Disamping
itu, rata-rata net farm income dan net farm earning di musim kemarau sebesar
Rp28.975.000 dan Rp28.951.000, sedangkan di musim hujan sebesar minus
Rp6.800.000 dan Rp7.028.000. Pendapatan dan penerimaan berbeda signifikan
antara musim kemarau dan musim hujan, sedangkan struktur biaya tidak berbeda
signifikan dikedua musim
Collections
- UT - Agribusiness [4550]