Analisis Kualitas Laba (Earnings Quality) Perbankan Syariah di Indonesia
Abstract
RIKO ADIMULYA. Analisis Kualitas Laba (Earnings Quality) Perbankan Syariah di Indonesia. Dibimbing oleh HARTOYO dan IMAM TEGUH SAPTONO.
Manipulasi atas laporan keuangan oleh perusahaan erat kaitannya dengan praktek manajemen laba, dimana perusahaan melakukan penyesuaian atas laba yang dilaporkan untuk kepentingan tertentu, dan penyesuaian tersebut tanpa didukung oleh transaksi riil yang mendasarinya. Penyebab perusahaan melakukan praktek manajemen laba, yang paling utama adalah adanya masalah keagenan (agency problem) antara pengelola (agent) dan pemilik (principal) dari perusahaan. Lebih spesifik penyebab perusahaan melakukan praktek manajemen laba antara lain adalah karena kelemahan tata kelola perusahaan, adanya paket kompesasi/bonus bagi pengelola, menurunnya peran pengawas/auditor, persyaratan atas hutang (debt covenant), dan kondisi perekonomian yang melemah.
Praktek manajemen laba berpotensi dijalankan oleh berbagai tipe perusahaan termasuk perusahaan berbasis syariah (bank syariah). Praktek manajemen laba akan berpengaruh terhadap kualitas laba bank syariah yang tertuang di dalam laporan keuangan. Perusahaan biasanya menjalankan praktek manajemen laba melalui proses akural dari pendapatan dan biaya. Meskipun perlakuan akuntansi pembiayaan mudharabah dan musyarakah menggunakan basis kas, namun bank syariah berpotensi melakukan praktek manajemen laba melalui perubahan proyeksi bagi hasil atas investasi, yang disesuaikan dengan target yang ditetapkan. Selain itu, besaran hutang di luar dana pihak ketiga (DPK), juga berpotensi menyebabkan bank syariah melakukan penyesuaian laba, karena hal ini berkaitan dengan target laba tertentu yang dipersyaratkan di dalam perjanjian hutang dengan kreditur.
Penelitian ini ditujukan untuk mengidentifikasi perbedaan kualitas laba, menganalisis pengaruh pembiayaan mudharabah dan musyarakah, serta hutang terhadap kualitas laba untuk dua tipe bank syariah yakni Bank Umum Syariah (BUS) dengan Unit Usaha Syariah (UUS) pada periode terjadi pelemahan perekonomian Indonesia di tahun 2014-2016.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan rata-rata kualitas laba di Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS) pada periode waktu pengamatan. Hasil penelitian juga menjelaskan bahwa pembiayaan bagi hasil (mudharabah dan musyarakah) dan hutang tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas laba baik di Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS) pada periode pengamatan yang sama.
Collections
- MT - Business [1572]