| dc.description.abstract | PT San Miguel Purefoods Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produk-produk daging olahan seperti Sosis, Bakso, dan Burger. Sekitar 60% dari total penjualan sosis Farmhouse berasal dari supermarket didaerah Jabodetabek. Dilansir dari Bisnis.com penjualan di supermarket pada tahun 2016- 2018 berturut-turut mencapai Rp 205 triliun, Rp 212 triliun dan Rp 233 triliun, sedangkan tahun 2019 ditaksir akan menembus Rp 256 triliun pada tahun 2019 atau tumbuh sekitar 10% dari realisasi tahun lalu. Tetapi empat tahun ini penjualan produk di daerah Jabodetabek mengalami penurunan yang signifkan, total penjualan sosis tahunan pada tahun 2016-2019 adalah sebagai berikut : tahun 2016 (760.4 ton), tahun 2017 (432.1 ton, turun 43% dari realisasi total penjualan tahun sebelumnya), tahun 2018 (322.7 ton, turun 25.3% dari realisasi total penjualan tahun sebelumnya), tahun 2019 (331.4 ton, naik 2.7% dari realisasi total penjualan tahun sebelumnya). Selain itu data jumlah product complaint juga mengalami peningkatan Terdapat empat variabel laten dalam penelitian ini, yaitu perceived quality (PQ) sebagai variabel eksogen, customer loyalty (CL) sebagai variabel endogen, brand image (BI) dan customer satisfaction (CS) sebagai variabel intervening. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Menganalisis pengaruh perceived quality terhadap customer satisfaction dan brand image (2) Menganalisis pengaruh perceived quality terhadap customer loyalty (3) Menganalisis pengaruh brand image terhadap customer satisfaction (4) Menganalisis pengaruh brand image dan customer satisfaction terhadap customer loyalty (5) Merumuskan implikasi manajerial yang dapat diterapkan PT. San Miguel Pure Foods Indonesia untuk meningkatkan customer loyalty Penelitian ini mengambil kasus di PT. San Miguel Purefoods Indonesia. Waktu pengerjaan tesis selama 7 bulan terhitung dari bulan Januari hingga Juli 2020. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah survei pada pelanggan sosis Farmhouse, jenis data yang digunakan adalah data primer yang berasal dari pengisian kuisioner. Pengambilan sampel di dalam penelitian ini menggunakan metode non-probability sampling, dengan teknik purposive sampling. Adapun syarat pelanggan dalam penelitian ini yaitu harus berumur di atas 17 tahun, telah melakukan pembelian produk sosis Farmhouse minimal 1 kali pada dalam sebulan terakhir dan bertempat tinggal di Jabodetabek. Teknik pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Structural Equation Modeling (SEM) dengan PLS serta analisis deskriptif menggunakan SPSS dan Microsoft Excel. Hasil penelitian menunjukan bahwa persentase terbesar pelanggan sosis berjenis kelamin perempuan (55.5%) dengan rentang usia 30-40 tahun (47.50%) dan berstatus sudah menikah (82.50%.). Tingkat pendidikan pelanggan didominasi oleh S1 (52.50%) dengan pekerjaan sebagai pegawai swasta (50.50%). Pengeluaran per bulan yang dikeluarkan pelanggan didominasi oleh kelompok pada rentang nilai > Rp 5.000.000 (44.22%). Pelanggan menyebutkan merek sosis Farmhouse sebanyak 94% diikuti dengan sosis merk Champ dengan jumlah 72%. Pelanggan persentase terbesar mendapatkan informasi mengenai sosis Farmhouse berasal dari anggota keluarga, teman dan salesman. Alasan pelanggan dalam melakukan pembelian sosis Farmhouse adalah karena disukai anggota keluarga , mudah dimasak dan varian rasa yang banyak. Premium sosis sapi menjadi varian terfavorit yang dipilih oleh 26.03% pelanggan, diikut varian rasa sosis sapi reguler (19.01%) dan sosis sapi goreng (16.12%). Frekuensi pembelian selama satu bulan terakhir adalah satu kali (56.28%), dengan anggaran pembelian sebesar Rp 20.000 – Rp 100.000 (57.36%). Cara pelanggan dalam mengkonsumsi sosis Farmhouse dari hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase terbesar pelanggan mengkonsumsi sosis Farmhouse dengan cara digoreng (38%) serta dijadikan campuran dalam masakan lain seperti tumis, sup dan nasi goreng (37%), beberapa pelanggan juga menyukai cara konsumsi dengan dipanggang (18.5%) dan terakhir dibakar (6.5%). Persentase terbesar pelanggan membeli sosis di Supermarket di waktu akhir pekan. Berdasarkan evaluasi tingkat kecocokan model, model yang digunakan pada penelitian ini termasuk fit sehingga layak untuk dilakukan uji hipotesis. Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel Perceived Quality berpengaruh signifikan terhadap Customer Satisfaction; variabel Perceived Quality berpengaruh signifikan terhadap variabel Brand Image; variabel Perceived Quality tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel Customer Loyalty; variabel Brand Image berpengaruh signifikan terhadap variabel Customer Satisfaction; variabel Brand Image tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel Customer Loyalty; variabel Customer Satisfaction berpengaruh signifikan terhadap variabel Customer Loyalty. Beberapa implikasi manajerial yang bisa digunakan bagi perusahaan berdasarkan hasil penelitian ini adalah dilakukannya pengembangan produk terhadap rasa, tekstur dan penampilan produk ketika sosis dimasak dengan cara digoreng karena persentase terbesar pelanggan menyukai cara pemasakan sosis dengan cara digoreng. Dari aspek promosi persentase terbesar informasi tentang merek Sosis Farmhouse berasal dari keluarga dan teman, promosi lain yang bisa dilakukan adalah Perusahaan bisa berinvestasi dengan cara membuat rumah makan yang isinya makanan olahan khusus produk-produk Farmhouse, sehingga hal ini bisa jadi ajang promosi edukasi bagi pelanggan. Penjualan dengan metode online juga menjadi solusi yang bagus pada masa sekarang. | id |
