Maskulinisasi Ikan Cupang (Betta splendens) Menggunakan Ekstrak Serbuk Sari Pinus melalui Metode Perendaman Larva
Abstract
Ikan cupang jantan merupakan ikan hias yang lebih banyak diminati karena
memiliki warna menarik dan nilai komersial yang lebih tinggi. Namun umumnya
persentase ikan cupang jantan yang dihasilkan dalam setiap pemijahan lebih rendah.
Sex reversal merupakan teknologi pengarahan kelamin yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan jumlah ikan jantan dalam teknik budidaya monoseks. Penelitian ini
bertujuan menguji efektivitas perendaman larva menggunakan ekstrak serbuk sari
pinus (ESSP) pada proses maskulinisasi ikan cupang. Penelitian ini menggunakan
metode rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dosis ESSP yaitu 0
mL/L (K), 0,02 mL/L (P1), 0,2 mL/L (P2) dan 2 mL/L (P3) dengan 3 ulangan.
Perlakuan diberikan pada larva berumur 3 hari setelah menetas melalui perendaman
selama 8 jam. Larva dipelihara dalam boks stirofoam dengan padat tebar 100 ekor
per 30 L air dan diberi pakan dua kali sehari secara ad libitum. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa persentase kelamin jantan pada perlakuan K sebesar
42,34±2,24%, P1 sebesar 59,35±2,37%, P2 sebesar 51,49±2,98% dan P3 sebesar
0±0%. Hasil terbaik terdapat pada perlakuan P1 dengan dosis perendaman 0,02
mL/L selama 8 jam menghasilkan persentase jantan sebesar 59,35±2,37% dan
tingkat kelangsungan hidup sebesar 85,67±7,13%.
Collections
- UT - Aquaculture [1981]