Analisis Rancangan Model Lembaga Keuangan Mikro Syarih Di Kampung Batik Cibuluh
Abstract
Kampung Batik Cibuluh merupakan desa di bawah binaan BAZNAS yang
di dalamnya ada pengrajin batik dan pelaku UMKM lainnya yang mengalami
kesulitan dalam permodalan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi
karakteristik masyarakat kampung Batik Cibuluh serta menganalisis rancangan
model LKMS di kampung Batik Cibuluh. metode yang digunakan yaitu metode
deskriptif dan metode Delphi. Responden dalam penelitian ini berjumlah delapan
orang pakar yang terdiri dari ahli dan praktisi. Hasil analisis deskriptif
menunjukkan bahwa kurangnya akses permodalan bagi masyarakat kampung
Batik Cibuluh membuat masyarakat membutuhkan LKMS dimana masyarakat
membutuhkan rancangan model LKMS yang cocok di ampung Batik Cibuluh.
Hasil delphi yaitu menentukan Indikator yang diperlukan dalam merancang model
LKMS yaitu : Orientasi kepentingan pada nasabah, SDM, layanan, sasaran,
otoritas yang menaungi, permodalan. Semua indikator signifikan dengan nilai p value <0,1 yang dianggap konsensus sebab melebihi 70% dari kesepakatan total.
Kampung Batik Cibuluh is a village under the guidance of BAZNAS in which
there are batik craftsmen and other MSME actors who have difficulty in obtaining
capital. The purpose of this study was to identify the characteristics of the people
of Batik Cibuluh village and to analyze the design of the LKMS model in Batik
Cibuluh village. The method used is the descriptive method and the Delphi
method. Respondents in this study amounted to eight experts consisting of experts
and practitioners. The results of the descriptive analysis show that there is a lack
of access to capital for the people of Batik Cibuluh village and requires an LKMS
model to be established. The result of Delphi is to determine the indicators needed
in designing the LKMS model, namely: Interest orientation to customers, human
resources, services, targets, governing authorities, capital. All indicators are
significant with p-value <0.1 which is considered consensus because it exceeds
70% of the total agreement.
Collections
- UT - Syariah Economic [416]