Pengaruh Penambahan Minyak Nabati dalam Ransum Sapi Perah terhadap Fermentabilitas Rumen dan Kecernaan In Vitro
Effect of Vegetable Oils Supplementation in Dairy Cow Ration on Rumen Fermentation and In Vitro Digestibility.
Abstract
Pemberian suplemen minyak nabati kaya asam lemak tidak jenuh dalam
ransum sapi perah memiliki banyak fungsi, salah satunya meningkatkan kualitas
susu khususnya kandungan CLA (Conjugated Linoleic Acid). Minyak kanola dan
minyak kedelai mengandung lebih banyak asam lemak tidak jenuh namun
ketersediaannya tidak sebanyak minyak sawit yang cukup mudah dijumpai di
Indonesia. Suplementasi minyak dalam ransum sapi perah dapat menyebabkan
dampak negatif karena gangguan proses fermentasi dalam rumen. Suplementasi
lemak yang tepat diperlukan untuk menghasilkan manfaat yang diinginkan.
Penelitian ini bertujuan mencari jenis minyak dan taraf suplementasi terbaik yang
tidak mengganggu proses fermentasi rumen dan kecernaan in vitro. Faktor yang
diuji pada penelitian ini adalah Jenis Minyak (M) yang terdiri dari M1 = minyak
kanola, M2 = minyak kedelai, M3 = minyak sawit dan faktor taraf penggunaan
minyak (T) yang terdiri dari T0 – T3 berturut-turut 0%, 1%, 2%, dan 3%
suplementasi dalam ransum. Ransum yang digunakan terdiri dari rumput gajah,
konsentrat dan ampas tahu dengan imbangan BK 58.28 : 33.62 : 8.10 dengan
kandungan TDN 57.17%, PK 12.03%, lemak 2.54%, SK 22.47%, Ca 0.667% dan
P 0.481% . Pengujian dilakukan secara in vitro. Peubah yang diamati diantaranya
pH, NH3, VFA, KCBK, KCBO, KNDF dan KADF. Penelitian ini menggunakan
rancangan acak kelompok faktorial dengan cairan rumen yang berbeda sebagai
kelompok. Data yang diperoleh dianalisis ragam dan dilanjutkan dengan uji lanjut
Tukey. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis minyak tidak berpengaruh
nyata terhadap fermentabilitas dan kecernaan ransum, namun taraf pemberian
menurunkan parameter fermentabilitas protein dan kecernaan BK, BO, NDF dan
ADF. Tidak terdapat interaksi antara jenis minyak dan taraf pemberian.
Suplementasi minyak hingga taraf 1% menghasilkan kecernaan BK dan BO yang
tidak berbeda nyata dibandingkan tanpa suplementasi. Dari penelitian ini
disimpulkan bahwa suplementasi minyak hanya dapat dilakukan hingga 1%.