Strategi Pengembangan Sekolah Dasar pada Yayasan Perguruan Kartini Medan
Abstract
Sekolah dasar merupakan jenjang awal dari tingkatan pendidikan formal yang ditempuh oleh masyarakat Indonesia. SDS Kartini merupakan sekolah dasar yang mengalami penurunan jumlah murid secara terus menerus. Pada masa pandemi COVID-19 mengakibatkan terjadinya perubahan sistem pembelajaran menjadi pembelajaran jarak jauh (daring). Penurunan jumlah murid dan terganggunya proses pembelajaran pada masa pandemi mengharuskan SDS Kartini untuk beradaptasi dan melakukan pengembangan strategi agar dapat bertahan dan terus berkembang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis model bisnis, faktor internal dan faktor eksternal; merumuskan alternatif strategi dan menentukan prioritas strategi; dan merancang model bisnis baru pada pengembangan SDS Kartini. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Jenis data pada penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder. Data primer berasal dari wawancara dan pengisian kuesioner oleh para responden. Data sekunder diperoleh dari kajian literatur, internet, serta laporan dan dokumen terkait dengan SDS Kartini. Teknik analisis data menggunakan beberapa alat analisis yaitu BMC, IPA, analisis fungsional, Porter’s five forces, analisis PEST, matrik IFE dan EFE, matrik IE, matrik SWOT, dan QSPM. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa identifikasi model bisnis beserta analisis kepentingan dan kinerja diperoleh elemen yang menjadi prioritas perbaikan. Hasil analisis faktor internal dan eksternal menentukan posisi sekolah yang digunakan dalam merumuskan strategi. Terdapat tujuh alternatif strategi dengan strategi yang menjadi prioritas yaitu mengembangkan kompetensi guru dan tenaga pendidik pada pembelajaran digital. Perancangan model bisnis baru dikembangkan berdasarkan hasil prioritas perbaikan model bisnis dan prioritas strategi untuk menghasilkan perbaikan pada elemen channels dan key resources. Perbaikan pada elemen channels yaitu mengembangkan media pemasaran baik online maupun offline serta perbaikan pada elemen key resources yaitu menambah fasilitas untuk sekolah daring dan luring serta meningkatkan kemampuan guru dan tenaga pendidik dalam pembelajaran digital. Perbaikan elemen tersebut memengaruhi perubahan pada elemen lain, namun elemen customer relationships, evenue streams, dan customer segments tidak dilakukan perbaikan dan pengembangan karena berada pada kuadran yang memiliki tingkat kinerja tinggi dengan kepentingan rendah.
Collections
- MT - Business [1567]