Analisis Kinerja dan Efisiensi Unit Kerja Bank XYZ
Abstract
Bank XYZ menyadari bahwa persaingan antara perusahaan semakin besar, maka dari itu manajemen dari Bank XYZ mengeluarkan kebijakan dengan membangun unit kerja baru. Kelangsungan operasional dari Bank XYZ di industri perbankan Indonesia sangat terkait dengan kemampuan dalam mempertahankan daya saing yang tinggi. Perbedaan wilayah kerja juga dianggap memiliki peranan dalam mencapai target perusahaan. Dimana hal ini tergambarkan melalui adanya perbedaan kondisi bisnis serta perilaku masyarakat dengan perbankan. Berdasarkan Tabel 1.4 dijelaskan bahwa terdapat perbandingan nyata dari unit kerja baru dan unit kerja lama yang dapat mempengaruhi kinerja keuangan dari Bank XYZ. Adapun tujuan penelitian untuk 1) Menganalisis kinerja keuangan unit kerja Bank XYZ di daerah Bogor dengan Yogyakarta; 2) Menganalisis kondisi perbandingan efisiensi dari unit kerja Bank XYZ di daerah Bogor dengan Yogyakarta; dan 3) Menganalisis posisi kinerja dan efisiensi dari kedua unit kerja Bank XYZ. Penelitian dilakukan di dua unit kerja Bank XYZ yang berlokasi di Bogor dan Yogyakarta. Adapun data yang digunakan adalah (input: tabungan, beban bunga, biaya tenaga kerja, kredit; output: aset dan pendapatan bunga). Metode yang digunakan untuk penelitian ini adalah analisis deskriptif, Data Envelopment Analysis, dan malmquist index. Aset perusahaan diketahui meningkat sebesar unit kerja Bogor 16.3 persen dan unit kerja Yogyakarta 11.3 persen., pendapatan bunga meningkat sebesar unit kerja Bogor 33.9 persen dan unit kerja Yogyakarta 52.8 persen, tabungan meningkat sebesar unit kerja Bogor 14.4 persen dan unit kerja Yogyakarta 15.4 persen, beban bunga meningkat sebesar unit kerja Bogor 41.3 persen dan unit kerja Yogyakarta 40.7 persen, beban tenaga kerja meningkat sebesar unit kerja Bogor 35.4 persen dan unit kerja Yogyakarta 52.9 persen, dan kredit yang diberikan meningkat sebesar unit kerja Bogor 4.4 persen dan unit kerja Yogyakarta 18.3 persen. Hasil pengolahan menunjukan dari dua unit kerja (Bogor dan Yogyakarta) memiliki perbedaan nilai efisien ditiap waktunya. Diketahui bahwa pada unit kerja Bogor dari 17 waktu yang diteliti terdapat 5 diantaranya mengalami kondisi tidak efisien, sementara unit kerja Yogyakarta diketahui terdapat 6 waktu yang mengalami tidak efisien. Pemetaan produktivitas kerja Yogyakarta diketahui telah efisien namun belum mencapai produktifitas yang diharapkan semetara unit kerja Bogor telah mencapai produktifitas dan efisiensi yang diharapkan. Hal ini berdampak pada kebijakan dimasa depan yang akan diambil oleh manajer di unit tersebut.
Collections
- MT - Business [1566]