Kinerja Produksi Pembesaran Lobster Pasir (Panulirus homarus) dalam Keramba Jaring Apung dengan Padat Tebar yang Berbeda

Abstract

Budidaya lobster Indonesia berpotensi dikembangkan untuk meningkatkan produktivitas dan memenuhi permintaan pasar, dengan ketersediaan benih lobster di alam yang melimpah. Peningkatan produktivitas dapat dilakukan dengan meningkatkan padat tebar. Penelitian ini bertujuan menganalisis kinerja produksi pembesaran lobster pasir yang dipelihara dalam keramba jaring apung (KJA) dengan padat tebar yang berbeda, melalui kajian tingkat kelangsungan hidup, laju pertumbuhan bobot, laju pertumbuhan panjang, produktivitas dan rasio konversi pakan. Penelitian dilaksanakan di KJA kawasan perairan Pulau Kelapa Dua, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. KJA yang digunakan terbuat dari high density polyethylene (HDPE) yang dilengkapi kantong jaring pemeliharaan yang berbahan nilon dengan ukuran 1 m x 1 m x 1 m (1 m3) dengan ukuran mata jaring (mesh size) 1 mm. Lobster pasir dengan bobot 75,1±7,8 g berasal dari pengumpul di Ujung Genteng Kabupaten Sukabumi yang diperoleh dari hasil tangkapan alam di pesisir selatan Jawa Barat. Lobster ditebar dengan kepadatan 8, 12, dan 16 ekor/m2 dan diberi pakan yang memiliki ukuran diameter 11–12 mm dengan kadar protein sebesar 42%, lemak 10%, serat 3%, kadar abu 10%, dan kadar air 10%. Pakan diberikan sebanyak 5% per hari dari biomassa dengan frekuensi 2 kali per hari. dinding kantong dibersihkan bersamaan dengan pengukuran bobot dan panjang lobster yaitu setiap 10 hari sekali. Penelitian dilakukan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan tiga perlakuan padat tebar dan setiap perlakuan diulang tiga kali. Perlakuan yang digunakan yaitu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa padat tebar mempengaruhi produktivitas, namun tidak untuk tingkat kelangsungan hidup, laju pertumbuhan bobot, laju petumbuhan panjang, dan rasio konversi pakan.

Kata kunci: kanibalisme, kelangsungan hidup, produktivitas, tingkah laku lobster