Show simple item record

dc.contributor.advisorAdrianto, Luky
dc.contributor.advisorRahmadi, Puji
dc.contributor.advisorYulianda, Fredinan
dc.contributor.authorWahyudi, Helmi
dc.date.accessioned2022-02-14T08:17:08Z
dc.date.available2022-02-14T08:17:08Z
dc.date.issued2022-01-24
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/111162
dc.description.abstractPerairan teluk Cempi terletak di sebelah Selatan pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat memiliki potensi perikanan. Salah satu ekosistem yang berperan penting di perairan teluk Cempi adalah ekosistem lamun. Padang lamun memiliki produktivitas primer dan sekunder yang sangat tinggi serta mendukung kelimpahan dan keanekaragaman ikan serta invertebrata. Berdasar hal tersebut, perlu diketahui hubungan antara ekosistem lamun dengan nelayan pemanfaat ekosistem tersebut, agar diketahui apakah ekosistem lamun dapat menopang kehidupan nelayan. Informasi yang diperoleh dapat digunakan untuk pengelolaan perikanan lamun secara berkelanjutan dengan pendekatan Sistem Sosial-Ekologi (SSE) Penelitian ini dilakukan dengan menghitung status ekosistem lamun dalam konteks energi, memetakan jasa ekosistem menggunakan matriks budget dan melakukan analisis emergy yang masih belum banyak dilakukan di Indonesia. tujuan utama dari penelitian ini adalah menentukan keberlanjutan perikanan lamun di Teluk Cempi dengan pendekatan analisis emergy untuk kemudian dirumuskan opsi pengelolaannya. Jumlah energi dari Lamun mencapai 8,37x109 Joule. Ikan sebagai konsumen baik dari kelompok ikan herbivora, omnivora maupun karnivora masing-masing secara berurutan memiliki energi sebesar 3,37 x108 Joule, 1,66 x108 Joule dan 1,00 x1010 Joule. Selain ikan juga terdapat kerang-kerangan yang menghasilkan energi sebanyak 1,58 %. Seluruh konsumen di ekosistem lamun menghasilkan 55,02%. Jumlah energi yang terdapat dalam ekosistem lamun adalah 1,51 x1011 Joule. Matriks ketersediaan (budget) menunjukkan surplus tinggi dijumpai pada tipe habitat lamun dalam hubungannya dengan sumber benih, sedangkan surplus sedang pada tipe habitat pasir sebagai tempat dermaga. Nilai energi output (yield = Y) adalah 5,15 x1016 Joule yang merupakan agregat dari energi ikan dan kerang-kerangan. Nilai Indeks keberlanjutan emergy (ESI) adalah 0,03 yang termasuk rendah dengan pengertian ada indikasi keberlanjutan namun sangat rentan sehingga perlu pengelolaan diantaranya membuat pedoman pengelolaan ekosistem lamun pada level kecamatan.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleAnalisis Jasa Ekosistem Lamun dan Opsi Pengelolaannya di Teluk Cempi, Kabupaten Dompu, Provinsi Nusa Tenggara Baratid
dc.title.alternativeAnalysis of Seagrass Ecosystem Services and Management Options in Cempi Bay, Dompu Regency, West Nusa Tenggara Provinceid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordLamunid
dc.subject.keywordPerikananid
dc.subject.keywordJasa Ekosistemid
dc.subject.keywordEmergyid
dc.subject.keywordKeberlanjutanid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record