Strategi Prioritas Pengelolaan Ekosistem Mangrove di Wilayah Penyangga Taman Pulau Kecil Kendawangan, Kalimantan Barat.
Date
2022Author
Sriwahyuni, Endang
Yulianda, Fredinan
Widigdo, Bambang
Metadata
Show full item recordAbstract
Konservasi dapat menjadi suatu alat pengelolaan ekosistem mangrove
melalui suatu bentuk pengalokasian wilayah sesuai dengan peran dan kondisi
ekosistem mangrove. Tujuan pengelolaan berbasis kawasan konservasi dalam
menjaga kelestarian sumber daya pesisir dan laut dapat tercapai dengan
memperhatikan berbagai hal terutama pada perencanaan pengelolaan alokasi zonasi
baik
alokasi kawasan yang dilindungi maupun kawasan penyangga konservasi.
Wilayah penyangga berfungsi sebagai area pendukung bagi berjalannya fungsi
kawasan konservasi dalam melindungi sumberdaya. Wilayah penyangga serta
pengelolaannya yang efektif merupakan prioritas utama dalam agenda konservasi.
Pengelolaan yang efektif membutuhkan informasi dasar terutama dari aspek
ekologi dan sosial lembaga yang luas. Keterbatasan informasi mengenai kondisi
ekosistem mangrove serta tumpang tindih lembaga pengelola ekosistem mangrove
menjadi suatu permasalahan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifkasi kondisi ekosistem mangrove,
mengevaluasi status kondisi ekosistem mangrove untuk konservasi, menganalisis
tingkat perkembangan kelembagaan tata kelola ekosistem mangrove di
Kendawangan serta menyusun arahan strategi pengelolaan ekosistem mangrove di
Kendawangan. Penelitian dilakukan di Pulau Cempedak, Pulau Bawal, dan Selat
Bilik Kecamatan Kendawangan, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat pada Juni
hingga September 2019.
Kajian dilakukan dengan tiga analisis data. Analisis pertama adalah analisis
kesesuaian ekosistem mangrove untuk konservasi yang menggunakan pendekatan
modifikasi Analisis Kesesuaian Ekowisata (Yulianda 2019). Analisis kedua
adalah analisis perkembangan kelembagaan yang menggunakan Institutional
Development Framework (IDF). Analisis terakhir yakni analisis strategi prioritas
pengelolaan ekosistem mangrove menggunakan Analytic Network Process (ANP).
Hasil analisis kesesuaian menjustifikasi wilayah penyangga tidak sesuai untuk
konservasi sehingga perlu dilakukan bentuk pengelolaan yang tepat agar fungsi
sistem pendukung kawasan konservasi dapat maksimal. Bentuk pengelolaan yang
dapat direkomendasikan adalah peningkatan sistem kelembagaan yang
teridentifikasi berada pada tahap berkembang dan sangat perlu untuk ditingkatkan.
Adapun hal yang perlu menjadi perhatian untuk ditingkatkan bagi lembaga
pengelola adalah aspek manajemen, sumber daya manusia pengelola, hubungan
dengan lembaga eksternal. Secara keseluruhan terdapat tiga kelompok prioritas
strategi pengelolaan ekosistem mangrove di wilayah perairan Kendawangan,
diantaranya adalah penanaman kembali mangrove di kawasan yang sudah rusak,
perlu adanya struktur koordinasi pengelola yang jelas, serta sosialisasi dan pelatihan
pemanfaatan mangrove yang lestari pada masyarakat pesisir Kendawangan.
Collections
- MT - Fisheries [2970]