| dc.description.abstract | Pasar modal cukup rentan terhadap berbagai pelanggaran dan kejahatan. Hal ini menjadi perhatian sebagian otoritas pasar modal untuk dapat melindungi investor dari berbagai tindakan yang dapat merugikan mereka, termasuk praktik manipulasi pasar modal sehingga diperlukan metode yang tepat untuk membuktikan praktik manipulasi pasar modal tersebut.
Penelitian ini menguji secara empiris terhadap kasus-kasus manipulasi pasar saham dalam perdagangan saham perusahaan publik atau emiten yang pernah terjadi di Bursa Efek Indonesia (BEI). Data terdiri dari 14 perusahaan emiten di Indonesia yang pernah dimanipulasi dalam transaksi perdagangan saham pada periode 2012 s.d. 2018 yang diperoleh dari hasil keputusan investigasi OJK dan hasil putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan pendekatan deskriptif untuk menggambarkan situasi pasar sebelum dan sesudah manipulasi pasar saham dan event study untuk menganalisis dampak peristiwa manipulasi pasar saham terhadap efisiensi pasar. Metode analisis statistik menggunakan model regresi linier berganda (Multiple Linear Regression) dan model Threshold Generalized Autoregressive Conditional Heteroscedasticity (TGARCH).
Secara empiris berdasarkan penelitian di Indonesia, karakteristik saham-saham yang pernah terlibat kasus manipulasi pasar saham dapat dilihat dari melebarnya spread saham dan naiknya volatilitas harga saham. Semakin tidak likuid suatu saham, semakin besar kemungkinan untuk dimanipulasi, tetapi dalam kasus Indonesia, meskipun terjadi manipulasi pasar saham, masih terjadi peningkatan volume perdagangan saham. Implikasi manajerial bagi regulator, khususnya Bursa Efek Indonesia dan juga Otoritas Jasa Keuangan, diharapkan dapat menggunakan metodologi dalam penelitian ini untuk mendeteksi, mengantisipasi dan mengkaji potensi manipulasi pasar saham. | id |
