Kualitas Air, Karakteristik Fisik dan Fungsi Bioflok, serta Kinerja Kesehatan Udang Galah (Macrobrachium rosenbergii) dalam Sistem Bioflok dengan Penambahan Mikroalga.
Date
2020Author
Angela, Deasy
Ekasari, Julie
Widanarni
Julyantoro, Pande Gde Sasmita
Metadata
Show full item recordAbstract
Keberhasilan teknologi bioflok bergantung pada kapasitas mikroba dalam
mengasimilasi dan mengonversi limbah nutrien serta kemampuan organisme
budidaya dalam mengonsumsi dan memanfaatkan nutrien yang terkandung dalam
bioflok. Strategi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan fungsi bioflok dalam
kontrol kualitas air dan sebagai pakan bagi organisme akuakultur adalah dengan
manipulasi komunitas organisme pembentuk flok salah satunya dengan
menambahkan mikroalga. Mikroalga dapat berperan dalam mengasimilasi
senyawa nitrogen dalam lingkungan akuatik serta meningkatkan respon imun dan
pertumbuhan udang. Bioflok yang didominasi oleh fitoplankton (kelompok
Chlorophytes) dilaporkan memiliki kandungan protein dan karotenoid yang lebih
tinggi daripada bioflok yang didominasi oleh bakteri. Dua jenis mikroalga yang
dilaporkan dapat berasosiasi dalam mikrokomunitas bioflok adalah Chlorella sp.
dan Ankistrodesmus sp. Kedua jenis mikroalga ini diduga berkontribusi dalam
peningkatan kualitas asam-asam amino, lipid, pigmen, dan polisakarida pada
bioflok. Selain itu extracellular polymeric substances (EPS) yang dihasilkan
mikroalga dapat memfasilitasi pembentukan bioflok alga-bakteri dan bersinergi
dalam mengonversi limbah nutrien dalam air. Udang galah mampu memanfaatkan
bioflok, namun masih sedikit informasi terkait pemanfaatan bioflok pada udang
galah. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh penambahan
mikroalga Chlorella sp. dan Ankistrodesmus sp. pada suspensi bioflok terhadap
kualitas air, karakteristik fisik dan fungsi bioflok, serta kinerja kesehatan udang
galah (Macrobrachium rosenbergii) yang dipelihara dalam sistem bioflok.
Rancangan penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri
atas tiga sistem bioflok, yaitu pemeliharaan udang galah dengan sistem bioflok
tanpa penambahan mikroalga (Bio) sebagai kontrol, sistem bioflok dengan
penambahan Chlorella sp. (Bio/Chlo), dan sistem bioflok dengan penambahan
Ankistrodesmus sp. (Bio/Ankis). Udang galah dengan bobot rata-rata awal
2.00±0.10 g didistribusikan ke setiap bak dengan kepadatan 80 ekor m-3 dan
pemeliharaan selama 60 hari. Pemberian pakan (kandungan protein 40%)
dilakukan sebanyak 2 kali sehari dengan feeding rate 5% per hari. Molase
ditambahkan sebagai sumber karbon organik dengan estimasi rasio C/N 6.
Penambahan mikroalga dilakukan setiap 7 hari sekali dengan estimasi kepadatan
akhir di bak pemeliharaan sekitar 105 sel mL-1. Parameter yang diamati meliputi
kinerja kesehatan udang galah (total haemocyte count, aktivitas phenoloxidase,
dan aktivitas respiratory burst, serta uji stres hipoksia), kualitas air (konsentrasi
oksigen terlarut, pH, suhu, konsentrasi total amonia nitrogen, nitrit, nitrat,
alkalinitas, fosfat, dan fosfat terlarut), karakteristik fisik bioflok (total suspended
solid, kekeruhan dan ukuran partikel flok) dan fungsi bioflok (laju penurunan total
ammonia nitrogen dan komposisi nutrien bioflok (komposisi proksimat dan profil
asam lemak)).
Collections
- MT - Fisheries [2970]