Show simple item record

dc.contributor.advisorHartoyo
dc.contributor.advisorSafari, Arief
dc.contributor.authorFarisha, Mega
dc.date.accessioned2022-01-18T04:38:14Z
dc.date.available2022-01-18T04:38:14Z
dc.date.issued2022
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/110662
dc.description.abstractPandemi Covid-19 yang merebak akhir Desember 2019 ini telah menjadi pandemi global pada 12 Maret 2020. Salah satu industri yang turut berdampak adalah industri kosmetik. Industri ini, dalam sisi pemasaran dan penjualan, mengalami transisi, yaitu kini pemasaran fokus pada aspek digital dan penjualan lebih mengandalkan sistem online (sebagai bentuk adaptasi kebiasan baru atau new normal). Tujuan penelitian ini dilakukan yaitu untuk menganalisis model dari perilaku pembelian produk kosmetik jenis serum wajah lokal pada masa sebelum dan selama pandemi Covid-19 serta implikasinya terhadap pemasaran. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan nonprobability sampling dengan menggunakan metode voluntary sampling. Data diperoleh dari 199 responden yang berada di wilayah Jabodetabek pada bulan April hingga Mei 2021, namun hanya 163 yang masuk kategori yang telah ditentukan. Pengambilan data dilakukan melalui platform online (google form). Analisis data secara kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini yaitu SEM-PLS, sedangkan analisis deskriptif kualitatif menggunakan analisis Pestel (politic, economic, social, technological, environmental, legal). Pada penelitian ini, responden didominasi oleh wanita berusia 31 – 40 tahun, beragama islam dan mayoritas suku jawa dan sunda dengan tingkat pendidikan D3/S1. Tingkat pendapatan per bulan rata-rata Rp. 5.000.000 hingga Rp. 10.000.000. Merek serum wajah pilihan bervariasi, namun ada satu merek yang mendapat respon positif selama pandemi Covid-19 ini yaitu Somethinc. Terdapat perbedaan karakteristik konsumen yang melakukan pembelian produk kosmetik serum wajah sebelum dan selama pandemi Covid-19, khususnya terhadap pola konsumsi dan harga. Pada lokasi pembelian adanya peningkatan pilihan ke arah platform online yaitu Shopee dan Tokopedia. Hasil menunjukkan bahwa pada kondisi sebelum dan selama pandemi marketing mix 4C (co-creation, currency, communal activation, conversation), halal awareness, dan reference group memengaruhi perilaku pembelian produk kosmetik serum wajah lokal. Implikasi manajerial yang dapat diadaptasi oleh pelaku bisnis yaitu fokus pada co-creation, conversation, dan currency. Disamping itu, pelaku bisnis juga perlu mempertimbangkan penyesuaian teknologi dan penciptaan second brand.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleModel Perilaku Pembelian Produk Kosmetik Sebelum dan Selama Pandemi Covid-19: Implikasi terhadap Pemasaranid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordCosmeticid
dc.subject.keywordPestel Analysisid
dc.subject.keywordPurchase Behaviorid
dc.subject.keywordCovid-19id
dc.subject.keywordFacial Serumid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record