Adopsi Pertanian Organik Di Kabupaten Subang Provinsi Jawa Barat (Studi Kasus Beras Organik Subang)
Date
2021Author
Marnata, Opin Adepho
Najib, Mukhammad
Purnaningsih, Ninuk
Metadata
Show full item recordAbstract
Indonesia menjadi salah satu negara yang mulai mengembangkan pertanian organik. Daya tarik pertanian organik baik petani ataupun masyarakat biasa juga dipicu dengan kesadaran konsumen akan memilih bahan pangan yang aman akan kesehatan. Keamanan pangan menjadi isu sensitif dalam industri pangan. Berbagai kasus pangan yang terjadi berasal dari residu bahan kimia dan mikrobiologi menyebabkan konsumen menseleksi produk makanan apa yang dikonsumsi. Pemerintah pun mendukung tren pertanian organik dengan mengeluarkan beberapa program diantaranya Go-Organic pada tahun 2010, hal ini pun terkandung dalam Program Nawacita dengan mencanangkan pembentukan dan pengembangan 1000 desa organik yang ada di Indonesia. Di Indonesia, Provinsi Jawa Barat mempunyai 6.944 Ha titik wilayah organik yang terletak di 22 Kabupaten, salah satunya ialah Kabupaten Subang. Kementerian Pertanian melansir bahwa mendukung penuh pada tahun 2019 Jawa Barat sebagai produsen atau penghasil beras organik terbesar di Indonesia (Kementerian Pertanian, 2019). Penelitian ini merupakan penelitian survei yaitu penelitian penjelasan (explanatory/confirmatory). Penelitian dilakukan dengan metode wawancara dan instrumen kuisioner. Metode samping menggunakan purposive sampling. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey yang digunakan untuk memperoleh data awal tentang faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan petani dalam mengadopsi pertanian organik yang didapatkan dan didasari dari data sekunder yang diperoleh dari P4S. Metode survey dilakukan dengan teknik wawancara. Pengujian hipotesis menunjukkan bahwa sifat inovasi (t-statistik 2,741) dan dukungan penyuluhan (t-statistik 8,530) berpengaruh signifikan terhadap tingkat minat petani sedangkan sifat calon pengguna (t-statistik 3,174) dan dukungan penyuluhan (t-statistik 2,274) berpengaruh signifikan terhadap tingkat adopsi petani. Kesimpulan dari penelitian ini ialah; (1) Petani sudah mengetahui dan mencoba pertanian organik namun, proses adopsi masih terpengaruh pada akses pasar yang membuat para petani masih enggan untuk memulai menerapkan pertanian organik; (2) Sifat Inovasi dan Dukungan Penyuluhan merupakan faktor yang mempengaruhi Tingkat Minat Petani; Sifat Calon (Karakteristik) dan Penyuluhan merupakan faktor yang mempengaruhi Adopsi; (3) P4S Agrospora dalam hal ini menjadi wadah para petani untuk belajar tentang penerapan pertanian organik namun perlu diberdayakan lagi untuk para penyuluh swadaya yang mampu berperan sama dengan P4S.
Collections
- MT - Business [484]