Show simple item record

dc.contributor.advisorSuroso, Arif Imam
dc.contributor.advisorAndati, Trias
dc.contributor.authorHanindipto, Fasa Aditya
dc.date.accessioned2021-10-15T06:16:39Z
dc.date.available2021-10-15T06:16:39Z
dc.date.issued2020
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/109642
dc.description.abstractAgar bisa menjadi negara maju di tahun 2045, Indonesia tidak bisa hanya mengandalkan kekayaan alam dan tenaga kerja murah sebagai andalan bidang ekonomi. Oleh sebab itu perlu menumbuhkan iklim Research & Development (R & D) yang baik, sehingga dapat menumbuhkan industri yang memiliki nilai tambah tinggi dan mampu bersaing di tingkat global. Hinggga tahun 2020, iklim R & D untuk industri di Indonesia belum terbentuk dengan baik. Hal tersebut dapat dilihat dari anggaran R & D Indonesia yang masih rendah, yaitu berada di peringkat 96 dunia. Selain itu bila dilihat dari dokumen paten yang dikeluarkan setiap tahunnya, Indonesia berada di peringkat 71 dunia. Dalam rangka mengembangkan iklim R & D di Indonesia, pemerintah mengeluarkan insentif fiskal yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 45 Tahun 2019, diterbitkan pada 25 Juni 2019 yang tertuang pada pasal 29 C ayat 1. Investor di pasar modal memandang bahwa besaran anggaran R & D korporasi merupakan cerminan keseriusan perusahaan untuk terus berinovasi dalam menghadapi persaingan ke depan. Investor juga memandang anggaran R & D yang besar bagi korporasi merupakan usaha perusahaan untuk menghasilkan keuntungan, baik itu jangka pendek maupun jangka panjang. Oleh sebab itu dengan diberikannya insentif fiskal tersebut, berpotensi mengandung information content sehingga berdampak pada sektor industri yang berpotensi terdampak peraturan tersebut. Dalam hal ini sektor industri yang berpotensi terdampak tersebut adalah sektor Industri Dasar & Kimia (IDK), Aneka Industri Manufaktur (AIM), dan Industri Barang Konsumsi (IBK) yang didasarkan oleh data sektor industri dengan pengeluaran R & D tinggi. Berdasarkan atas latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis respons pasar modal di Indonesia terhadap pengumuman insentif fiskal bagi korporasi yang melakukan kegiatan Research & Development. Tujuan lainnya adalah untuk menganalisis perbedaan respons antar sektor yang melakukan kegiatan R & D pada pasar modal di Indonesia akibat pengumuman insentif fiskal bagi korporasi yang melakukan kegiatan R & D. Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling, kriteria pertama dalam pemilihan sampel adalah emiten tidak melakukan aksi korporasi. Kriteria yang kedua adalah emiten tidak termasuk saham tidur. Kriteria yang ketiga adalah ketersediaan data biaya R & D pada laporan keuangan perusahaan. Setelah dilakukan pengambilan sampel, total sampel berjumlah 13 emiten yang tergabung dalam Aneka Industri Manufaktur dan Industri Barang Konsumsi di pasar saham Indonesia periode Juni – Juli 2019. Penelitian ini menggunakan metode event study untuk melihat reaksi pasar, yaitu dengan periode estimasi (-50,-11) dan periode pengamatan (-10,10). Variabel utama yang diamati pada penelitian ini adalah Cumulative Abnormal Return (CAR), Cumulative Abnormal Volume (CAV) dan Cumulative Abnormal Frekuensi (CAF). Untuk mengukur signifikansi antar antar variabel, penelitian ini menggunakan uji statistik non parametrik yaitu Uji Wilcoxon Signed Rank Test dan Uji Mann Whitney dengan selang kepercayaan sebesar 95%. Hasil dari penelitian ini, pengumuman insentif fiskal bagi korporasi yang melakukan kegiatan R & D di Indonesia direspons positif oleh pasar modal yang dilihat dari data CAR dan CAF sebelum dan setelah peristiwa pemberian insentif fiskal, sedangkan data CAV sebelum dan setelah peristiwa pemberian insentif fiskal direspons negatif oleh pasar modal di Indonesia. Hasil penelitian untuk tujuan penelitian yang kedua adalah terdapat perbedaan respons antar sektor saham dari emiten Industri Barang Konsumsi dan Aneka Industri Manufaktur sebelum dan sesudah peristiwa pengumuman insentif fiskal bagi perusahaan yang melakukan kegiatan R & D di Indonesia. Respons tersebut untuk variabel data CAR, CAV, dan CAF.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleRespons Pasar Modal Indonesia Terhadap Pengumuman Insentif Fiskal Biaya Research & Development Korporatid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordR & D Korporasiid
dc.subject.keywordEvent Studyid
dc.subject.keywordKebijakan Fiskalid
dc.subject.keywordPotongan Pajakid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record