Show simple item record

dc.contributor.advisorIrawan, Tony
dc.contributor.advisorAruddy, Aruddy
dc.contributor.authorNugroho, Sulistyo Adi
dc.date.accessioned2021-10-14T00:31:48Z
dc.date.available2021-10-14T00:31:48Z
dc.date.issued2021
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/109633
dc.description.abstractWabah COVID-19 yang timbul di awal tahun 2020 menekan kegiatan ekonomi di banyak negara termasuk Indonesia. Tekanan terhadap kegiatan ekonomi tersebut dapat dilihat dari pergerakan indeks di pasar modal. IHSG merupakan indeks gabungan yang mencerminkan aktifitas transaksi di pasar modal Indonesia. Sebelum wabah COVID-19 melanda, aktifitas transaksi di pasar modal Indonesia cukup bagus dengan indeks yang cenderung meningkat, namun angka indeks mengalami pelemahan akibat dampak wabah COVID-19 di sejumlah sektor usaha. Penurunan indeks menjadi peringatan bagi investor untuk mengatur ulang komposisi aset dalam portofolionya supaya return yang diperoleh tetap optimal di masa pandemi. Model Indeks Tunggal atau single index model (SIM) dapat digunakan oleh investor untuk membuat keputusan investasi termasuk untuk mengatur ulang portofolio investasinya Data harga saham yang dianalisis mencakup rentang waktu 2 September 2019 hingga 7 Desember 2020, dimana pemerintah mengkonfirmasi kasus positif COVID-19 pertama di Indonesia pada tanggal 3 Maret 2020. BI 7-Days Repo Rate digunakan sebagai tingkat suku bunga bebas risiko (risk free rate). Model Indeks Tunggal digunakan untuk menyeleksi aset untuk membentuk portofolio yang optimal. Kinerja portofolio diukur menggunakan indeks Sharpe, Treynor dan Jensen. Strategi aktif yang digunakan pada penelitian ini adalah strategi rotasi sektor dan pemilihan saham. Strategi aktif digunakan sebagai seleksi sektor-sektor dan saham-saham yang akan dianalisis menggunakan Model Indeks Tunggal. Lima sektor terpilih yang asetnya akan diseleksi untuk membentuk portofolio optimal yaitu sektor konsumsi (JKCONS), sektor industri dasar dan kimia (JKBIND), sektor infrastruktur (JKINFA), sektor pertambangan (JKMING) dan sektor keuangan (JKFINA). Emiten yang terpilih untuk dianalisis sebanyak 25 emiten dari 184 emiten dalam lima sektor tersebut. Model Indeks Tunggal memilih 3 emiten untuk periode pre-COVID dan 10 emiten pada periode COVID. Expected return portofolio pada kedua periode bernilai positif tetapi pada periode COVID memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan periode pre-COVID. Nilai yang lebih tinggi tersebut juga diikuti dengan risiko portofolio yang lebih tinggi pada periode COVID. Indeks Sharpe, Treynor dan Jensen bernilai positif yang artinya portofolio yang dibentuk menggunakan Model Indeks Tunggal berpotensi memiliki kinerja yang baik.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleStrategi Penyusunan Portofolio Saham Dalam Periode Pandemi COVID-19id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordInvestorid
dc.subject.keywordKinerja Portofolioid
dc.subject.keywordSektoralid
dc.subject.keywordModel Indeks Tunggalid
dc.subject.keywordPortofolio Optimalid
dc.subject.keywordReturnid
dc.subject.keywordRisikoid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record