Pengembangan Ekowisata Mangrove di Pantai Rembat Indramayu, Jawa Barat
Abstract
Indramayu merupakan salah satu wilayah pesisir yang memiliki ekosistem
mangrove terbesar ketiga di Jawa Barat dan memiliki potensi sumberdaya laut dan
perikanan yang besar. Ekosistem mangrove di Kabupaten Indramayu yang dapat
dikembangkan untuk kegiatan ekowisata adalah ekowisata mangrove Pantai Rembat
yang terletak di desa Juntinyuat, Kecamatan Juntinyuat. Penelitian ini bertujuan
menganalisis kesesuaian ekowisata mangrove, menghitung daya dukung kawasan
ekowisata, serta mementukan desain dan strategi pengembangan ekowisata mangrove
Pantai Rembat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekosistem mangrove Pantai
Rembat sesuai untuk dijadikan sebagai kawasan ekowisata. Pengembangan kegiatan
ekowisata meliputi tracking mangrove, rekreasi pantai, dan kegiatan memancing
dengan daya dukung dan trip masing-masing 200 orang dan 4 trip, 24 orang dan 2 trip,
dan 120 orang dan 2 trip. Strategi pengembangan memprioritaskan tiga alternatif
strategi meliputi peningkatan kualitas SDM Pengelola dan sarana prasarana,
pemantauan sumberdaya ekosistem, dan peningkatan pengunjung yang sesuai dengan
batas maksimum daya dukung. Indramayu is one of the main coastal areas that housed the third largest
mangrove ecosystem within the West Java region and has great potential for marine
and fishery resources. The aforementioned potential mangrove ecosystem in
Indramayu is the Rembat Beach mangrove ecotourism site located in the village of
Juntinyuat. Thi study aims to analyze the suitability of mangrove ecotourism, to
calculate the carrying capacity of the ecotourism area, and also to determine the design
and strategy for further developing the mangrove ecotourism at Rembat Beach. The
results showed that the mangrove ecosystem of Rembat Beach was suitable to be used
as an ecotourism area. The development of the ecotourism activities include mangrove
tracking, beach recreation, and fishing activities, with a carrying capacity and number
of possible trips for each activity, 200 people for 4 trips, 24 people for 2 trips, and 120
people for 2 trips. The development strategy prioritizes three alternative strategies,
namely for improving the quality of human resources for management and
infrastructure, monitoring ecosystem resources, and increasing the amount of visitors
according to the maximum carrying capacity.