Show simple item record

dc.contributor.advisorSyarief, Rizal
dc.contributor.advisorMukti Ali, Mochammad
dc.contributor.authorPratesti, Nila Sauri
dc.date.accessioned2021-09-20T03:50:38Z
dc.date.available2021-09-20T03:50:38Z
dc.date.issued2021
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/109306
dc.description.abstractEra globalisasi menuntut setiap negara untuk selalu meningkatkan teknologi guna memberikan produk yang memiliki daya saing. Salah satu faktor dalam meningkatkan index daya saing negara adalah dengan pelaksanaan adopsi teknologi oleh industri. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) merupakan salah satu lembaga penelitian nasional yang memiliki mandat melakukan kegiatan penelitian dan pengembangan di bidang pertanian. Balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian merupakan Unit Kerja yang bertugas melakukan alih teknologi secara komersial melalui mekanisme kerja sama lisensi oleh industri. Lisensi akan memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk mendapatkan produk pertanian yang bermutu, serta membantu industri yang sumber dayanya (baik sumber daya manusia maupun keuangan) belum cukup untuk melakukan penelitian dan pengembangan sendiri dalam mendapatkan produk berkualitas dan terlindungi oleh hukum. Pelaksanaan alih teknologi dilakukan setelah produk terdaftar atau memiliki sertifikat Hak Kekayaan Intelektual (Paten, Perlindungan Varietas Tanaman dan Rahasia Dagang), dan memiliki Tingkat Kesiapterapan Teknologi ≥ 7. Promosi yang dilakukan Balitbangtan untuk mengenalkan produk teknologinya adalah melalui media massa (cetak, elektronik, dan media sosial), pameran, dan door to door. Persepsi resiko oleh individu dalam menggunakan teknologi baru diyakini dapat mempengaruhi minat dan keputusan seseorang. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh inovasi produk, kualitas produk, promosi dan persepsi resiko tehadap minat dan keputusan industri dalam melisensi produk teknologi Balitbangtan, serta merumuskan implikasi manajerial yang tepat dalam rangka meningkatkan minat lisensi produk teknologi Balitbantan. Penelitian ini dilakukan pada Februari-April 2021 yang melibatkan 80 responden yang dipilih secara purposive sampling, dimana responden merupakan pegawai yang bekerja di 57 perusahaan/ lembaga yang menjadi mitra lisensi Balitbangtan pada kurun waktu 2015-2019. Data diperoleh melalui kuesioner yang didistribusikan secara online. Pengujian instrument penleitian dilakuakn menggunakan aplikasi SPSS. Analisis deskriptif yang digunakan adalah top two boxes dan data diolah menggunakan SEMPLS dengan SmartPLS versi 3.0. Hasil penelitian menunjukan bahwa inovasi produk berpengaruh signifikan terhadap minat melisensi, persepsi resiko berpengaruh signifikan terhadap minat melisensi, dan minat melisensi berpengaruh signifikan terhadap keputusan melisensi, sedangkan kualitas produk berpengaruh tidak signifikan terhadap minat melisensi dan promosi berpengaruh tidak signifikan terhadap minat melisensi. Pengaruh tidak langsung terjadi antara inovasi produk dan persepsi resiko terhadap keputusan melisensi melalui minat melisensi. Implikasi manajerial yang dapat dilakukan oleh Balitbangtan adalah dengan terus meningkatkan inovasi produknya (lini porduk baru dan tambahan pada lini porduk yang telah ada), memperbaiki kualitas teknologinya (daya tahan dan kehandalan) agar mengurangi persepsi konsumen terhadap resiko, melaksanakan promosi melalui kegiatan pameran secara online bekerja sama dengan aktor pentahelix (pemerintah, akademisi, masyarakat, industry dan media).id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleAnalisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat dan Keputusan Industri Melisensi Produk Teknologi Balitbangtanid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordInovasiid
dc.subject.keywordKualitasid
dc.subject.keywordKomersialisasiid
dc.subject.keywordPromosiid
dc.subject.keywordResikoid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record