Daya Saing dan Pengaruh Kebijakan Bea Keluar terhadap Ekspor Minyak Inti Sawit Indonesia

Abstract

Kelapa sawit sebagai salah satu tanaman perkebunan berperan penting dalam perekonomian Indonesia. Minyak inti sawit atau Palm Kernel Oil (PKO) sebagai salah satu produk kelapa sawit dapat diolah menjadi berbagai macam produk turunan yang bermanfaat dan dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, seperti sabun dan berbagai macam bahan baku makanan. Hal ini menunjukkan bahwa PKO dan produk turunannya bernilai tinggi dan memiliki potensi jual yang besar. Kebijakan bea keluar yang diberlakukan oleh pemerintah dapat memengaruhi ekspor dan daya saing PKO. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis daya saing minyak inti sawit dan produk turunannya serta menganalisis pengaruh kebijakan bea keluar terhadap ekspor minyak inti sawit Indonesia. Metode yang digunakan pada penelitian ini Error Correction Model (ECM) untuk menganalisis pengaruh bea keluar terhadap ekspor PKO dan Revealed Comparative Advantage (RCA) untuk menganalisis daya saing PKO. Data yang digunakan merupakan data time series bulanan Januari 2012 hingga April 2021 dan data tahunan 2012 hingga 2020. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daya saing minyak inti sawit Indonesia dan produk turunannya cukup kuat dan kebijakan bea keluar berpengaruh signifikan dan negatif pada jangka panjang dan jangka pendek terhadap ekspor minyak inti sawit Indonesia.