Analisis Resiliensi Nafkah Pengrajin Kulit Pada Masa Pandemi COVID-19 (Kasus: Rumah Tangga Pengrajin Kulit di Sentra Industri Kulit Sukaregang, Kabupaten Garut, Jawa Barat)

Abstract

Penyebaran pandemi COVID-19 menimbulkan dampak yang serius kepada Usaha, Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) seperti penurunan jumlah penjualan. UMKM sektor industri kulit khususnya di Kabupaten Garut merupakan salah satu UMKM yang merasakan dampak serius akibat pandemi. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis struktur nafkah, mekanisme adaptasi, dan faktor-faktor yang berpengaruh secara signifikan terhadap resiliensi nafkah rumah tangga pengrajin kulit pada masa pandemi COVID-19. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang didukung dengan kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa struktur nafkah rumah tangga yang terdiri dari beragam sumber nafkah dapat mempercepat waktu pulih dari keadaan krisis (strong resilient) karena tidak bergantung pada satu sumber nafkah saja. Selanjutnya, besarnya modal fisik rumah tangga yang banyak dapat mempercepat waktu pulih dari keadaan krisis (strong resilient) karena modal fisik tersebut dapat dijual sewaktu mengalami krisis. Berbeda dengan hal itu, semakin besar jumlah tenaga kerja yang telah mempelajari kerajinan kulit dalam suatu rumah tangga dapat memperlambat waktu pulih dari keadaan krisis (less resilient) karena sumber nafkah dalam rumah tangga tersebut hanya bergantung pada satu sumber nafkah saja yaitu sektor industri kulit. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang berpengaruh secara signifikan terhadap resiliensi nafkah rumah tangga pengrajin kulit adalah (1) struktur nafkah, (2) besarnya modal fisik, dan (3) jumlah tenaga kerja yang telah mempelajari kerajinan kulit.

The spread of COVID-19 pandemic has had a serious impact on Micro, Small Medium Enterprise (MSMEs) such as a decrease in the number of sales. MSMEs in leather industry sector, especially in Garut Regency, are one of the MSMEs that have felt a serious impact due to pandemic. The purpose of this study was to analyze the livelihood structure, adaptation mechanisms, and factors that significantly influence the household livelihood resilience of leather craftsmen during the COVID-19 pandemic. This research is a quantitative research supported by qualitative. The results of this study indicate that structure of household livelihood which consists of various sources of livelihood can accelerate recovery from a crisis because it does not depend on a single source of livelihood. Next, the large amount of household physical capital can accelerate recovery from a crisis because physical capital can be sold in times of crisis. Different from that, greater number of workers who have studied leather craft in a household can slow down time to recover from a crisis because source of livelihood in household only depends on one source of livelihood, namely leather industry sector. Thus, it can be concluded that factors that significantly influence household livelihood resilience of leather craftsmen are (1) structure of livelihood, (2) amount of physical capital, and (3) number of workers who have studied leather craft.