Faktor-Faktor yang Memengaruhi Non Performing Financing Sektor Pertanian pada Perbankan Syariah di Indonesia

Abstract

Kontribusi sektor pertanian terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia menunjukkan persentase kedua tertinggi. Namun, rasio pembiayaan bermasalah atau Non Performing Financing (NPF) sektor pertanian pada perbankan syariah selama tahun 2015 hingga 2020 menunjukkan tingkat rasio NPF yang tinggi, serta peningkatan NPF yang signifikan. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi NPF sektor pertanian pada perbankan syariah di Indonesia. Faktor-faktor yang diteliti meliputi faktor eksternal dan faktor internal. Metode yang digunakan yaitu Vector Error Correction Model (VECM) dengan data bulanan dari Januari 2015 hingga Desember 2020. Berdasarkan hasil analisis VECM menunjukkan bahwa dalam jangka panjang PDB pertanian berpengaruh negatif signifikan terhadap NPF sektor pertanian, sedangkan pembiayaan pertanian dan Kualitas Aktiva Produktif (KAP) berpengaruh positif signifikan terhadap NPF sektor pertanian. Analisis impulse response function menunjukkan bahwa guncangan inflasi, kurs, pembiayaan pertanian, dan KAP direspon positif oleh NPF sektor pertanian. Sedangkan guncangan PDB pertanian direspon negatif oleh NPF sektor pertanian.

The contribution of the agricultural sector to Indonesia's Gross Domestic Product (GDP) shows the second highest percentage. However, the non-performing financing (NPF) ratio of the agricultural sector in Islamic banking during 2015 to 2020 shows a high level of NPF ratio, as well as a significant increase in NPF. The purpose of this study is to analyze the factors that influence the NPF of the agricultural sector in Islamic banking in Indonesia. The factors studied include external factors and internal factors. The method used is the Vector Error Correction Model (VECM) with monthly data from January 2015 to December 2020. Based on the results of the VECM analysis, it shows that in the long term agricultural GDP has a significant negative effect on the NPF of the agricultural sector, while agricultural financing and Productive Asset Quality (KAP) significant positive effect on the NPF of the agricultural sector. Impulse response function analysis shows that inflation, exchange rate, agricultural financing, and KAP shocks are responded positively by the NPF of the agricultural sector. Meanwhile, the agricultural GDP shocks responded negatively by the NPF of the agricultural sector.