Pengaruh Sertifikasi Organik terhadap Pendapatan Usahatani Kopi Robusta Gapoktan Nunggal Roso di Temanggung, Jawa Tengah
Abstract
Terdapat banyak produsen kopi di Indonesia yang menerapkan sertifikasi produksi untuk menjamin standar produksi dan pengolahannya. Salah satunya adalah Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani) Nunggal Roso yang menerapkan sertifikasi organik pada produk kopi robusta mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan aktivitas usahatani dan penerapan sertifikasi organik pada kopi Gapoktan Nunggal Roso serta menganalisis ukuran pendapatan dan keuntungannya pada tahun 2020. Sebanyak 60 responden yang dipilih secara acak terdiri atas 30 petani kopi organik dan 30 petani kopi non-organik. Pengaruh sertifikasi organik dianalisis menggunakan analisis pendapatan dan keuntungan untuk kemudian diuji perbedaannya secara statistik. Hasil penelitian menunjukkan usahatani kopi pada lokasi penelitian yang dilakukan secara polikultur dengan tanaman naungan dan tumpangsari tidak banyak berubah dengan adanya sertifikasi. Selain itu dari penelitian juga diketahui imbalan terhadap tenaga kerja dalam keluarga (TKDK) tiap hari orang kerja (HOK) petani kopi organik lebih rendah (Rp61.383,35) daripada petani non-organik (Rp153.167,29). There are many coffee producers in Indonesia who carry on organic certification to warrant their production and processing standards. One of them is Nunggal Roso Farmers Group Association (FGA) who performs the organic certification on their robusta coffee products. This research aims to describe farm activities and organic certification application on Nunggal Roso FGA, and also to analyze its income and profit in the year of 2020. As much as 60 randomly selected respondents consist of 30 organic coffee farmers and 30 non-organic coffee farmers. The organic certification impacts were analyzed using income and profit analysis then tested for its differences statistically. This research results signify that coffee farms on research location which has been undertook in polyculture with shading trees and intercropping plants does not change considerably by the presence of certification. Besides, also known from the research that return to family labor in each working day of organic coffee farmers are lower (Rp61.383,35) than the non-organic coffee farmers (Rp153.167,29).
Collections
- UT - Agribusiness [3387]