Show simple item record

dc.contributor.advisorHardjomidjojo, Hartrisari
dc.contributor.advisorRaharja, Sapta
dc.contributor.authorRahayu, Nur Fitri
dc.date.accessioned2021-08-31T05:36:03Z
dc.date.available2021-08-31T05:36:03Z
dc.date.issued2021
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/108995
dc.description.abstractKelapa sawit adalah komoditas yang berkembang pesat dari tahun ke tahun serta komoditas yang banyak diusahakan oleh masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Provinsi Riau. Luas lahan Provinsi Riau mencapai 2.8 juta ha. Lahan-lahan tersebut tersebar pada beberapa wilayah, salah satunya adalah Kabupaten Bengkalis. Kabupaten Bengkalis berpotensi dalam perkembangan kelapa sawit. Mayoritas mata pencarian masyarakat Kabupaten Bengkalis adalah dengan berkebun kelapa sawit. Namun, kondisi rantai pasok kelapa sawit rakyat di Kabupaten Bengkalis masih belum berjalan dengan baik. Masalah tersebut disebabkan karena 1) Pengukuran kinerja rantai pasok masih belum optimal, dimana antara jaringan distribusi masih memiliki nilai margin pemasaran besar dan nilai farmer’s share masih rendah, 2) Jaringan distribusi yang panjang, semakin pemdek mata rantai distribusi dan semakin kecil selisih marginkeuntungan antara anggota rantai pasok maka kegiatan distirbusi semakin efisien, 3) Lemahnya informasi mengenai harga TBS, petani sawit cenderung hanya menghandalkan infomasi yang diterima dari pedagnag perantara tanpa mengetahui harga pasar. Tujuan dari penelitian ini adalah 1) Mengidentifikasi jaringan distribusi kelapa sawit rakyat di Kabupaten Bengkalis, 2) Menganalisis nilai margin dan farmer share serta 3) Menganalisis strategi rantai pasok kelapa sawit rakyat di Kabupaten Bengkalis. Tahapan penelitian yang dilakukan adalah 1) Identifikasi jaringan distribusi dengan pemetaan rantai nilai, 2) Hasil pemetaan rantai nilai digunakan untuk menghitung nilai margin dan farmer share, 3) Analisis strategi dengan menggunakan analisis internal dan ekternal selanjutnya menggunkan analisis matrik internal ekternal (IE). Struktur rantai pasok kelapa sawit rakyat di Kabupaten Bengkalis memiliki kompeksitas anggota yang terlibat diantaranya petani, pedagang pengumpul, pedagang besar sawit, koperasi sawit, dan pabrik sawit. Pola aliran rantai pasok kelapa sawit terbagi menjadi tiga yaitu; aliran produk, aliran informasi dan aliran keuangan. Rantai nilai berfungsi untuk memetakan jaringan distribusi untuk masing-masing Kecamatan. Pemetaan jaringan distribusi dengan menggunakan rantai nilai terdapat 4 alternatif jaringan distribusi kelapa sawit rakyat di Kabupaten Bengkalis. Rantai nilai disetiap Kecamatan per jaringan terdapat harga disetiap Kecamatan berbeda-beda namun untuk di pabrik sawit harga tetap sama. Pengukuran kinerja rantai pasok perkebunan kelapa sawit rakyat dilihat dari analisis pemasaran yang mencerminkan rantai pasok kelapa sawit, yakni dari margin pemasaran dan farmer share. Harga ditingkat petani disetiap jaringan bervariasi tergantung mata rantai penjualan ke anggota selanjutnya. Untuk Kecamatan Bantan dan Kecamatan Bengkalis relative rendah karena letak posisi pabrik berseberangan pulau. Nilai margin pemasaran terbesar berada pada jaringan I yang ada di Kecamatan Bantan yaitu sebesar Rp 589/kg. margin pemasaran terkecil berada pada jaringan ke IV di Kecamatan Pinggir yaitu Rp289/kg. Nilai farmer’share yang diperoleh di jaringan ke IV yaitu di Kecamatan Pinggir sebesar 78,21% sedangkan nilai terendah di Kecamatan Bantan pada jaringan ke I yaitu 46,43%. Evaluasi Faktor Internal (IFE) digunakan untuk mengevaluasi lingkungan inetnal perusahan dan mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan. Terdapat 5 kekuatan dan 8 kelemahan. Analisis ini didasarkan pada logika pakar yang hasil dari simpulan tersebut dapat memaksimalkan kekuatan namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan. Dimana untuk faktor kekuatan (Strenght/S) pada strategi pemasaran kelapa sawit rakyat di Kabupaten Bengkalis yaitu: Petani memiliki pengalaman dalam menunjang pengelolaan sawit (S1), Lahan sawit milik sendiri (S2), Memiliki potensi perkembangan komoditas kelapa sawit di Kab. Bengkalis (S3), Komoditas Kelapa sawit merupakan produk unggul di Kab. Bengkalis (S4), dan Produk TBS yang dijual bermutu (S5). Faktor dari kelemahan utama pada strategi pemasaran kelapa sawit rakyat di Kabupaten Bengkalis yaitu: Petani sawit kurang memahami informasi terkait flutuasi harga TBS (W1), Modal relatiif kecil (W2), jaringan distribusi cukup panjang (W3), menurunnya produkstivitas (W4), kelompok tani belum sepenuhnya tersedia di setaip desa (W5), Wawawsan petanirendah (W6), akses transportasi sulit (W7), dan produk TBS tidak tahan lama (W8). Total skor dari keseluruhan faktor internal adalah sebesar 2,994. Evaluasi Faktor Eksternal (EFE) merupakan alat strategi yang digunakan untuk memriksa lingkungan ekternal perusahaan dan untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman. Terdapat 4 peluang dan 8 ancaman. Dimana untuk faktor peluang pada strategi pemasaran kelapa sawit rakyat di Kabupaten Bengkalis yaitu: Permintaan yang cukup tinggi (O1), Permintaan yang cukup tinggi (O2), Produksi TBS selalu kontiniu (O3), dan Merupakan kebutuhan pokok pabrik minyak (O4). Faktor dari ancaman utama pada strategi pemasaran kelapa sawit rakyat di Kabupaten Bengkalis yaitu: Sering terjadinya kebakaran lahan sawit (T1), Persaingan produksi TBS (T2), Biaya produksi, upah dan distribusi tinggi (T3), Penurunan harga beli TBS (T4), akses transportasi masih kurang optimal (T5), pengalihan lahan sawit ke tanaman lain (T6), dan Ketergantungan terhadap satu anggota rantai pasok (T7). Total skor dari keseluruhan faktor internal adalah sebesar 2,895. Matrik Internal Ekternal (IE) merupakan alat yang digunakan untuk menentukan posisi strategi suatu perusahaan berdasarkan total skor dari nilai IFE dan EFE. Nilai IFE dan EFE yang diperoleh 2,994 dan 2,895 dan masuk posisi kuadran ke V dalam matrik IE dengan posisi pertahankan dan pelihara. strategi yang dapat dilakukan oleh anggota kepentingan dalam strategi pemasaran kelapa sawit rakyat di Kabupaten Bengkalis adalah strategi intensif dapat dilakukan dengan penetrasi pasar dan pengembangan produk. Strategi pemangku kepentingan harus berupaya untuk mempertahankan dan memilihara kekuatan yang dimiliki untuk meraih peluang yang ada serta mengatasi kelemahan untuk menghadapi ancaman-ancaman yang akan terjadi. Terkait hal tersebut strategi yang harus dilakukan adalah melakukan pengembangan dan menjalin kerjasama diantara rantai pasok TBS di Kabupaten Bengkalis dan lebih memperluas wawasan petani dalam menentukan penetrasi pasar tersebut.id
dc.description.sponsorshipBPPDN dalam 2 tahun Dana Mandiri 2 tahunid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleStrategi Pemasaran Rantai Pasok Perkebunan Kelapa Sawit Rakyat di Kabupaten Bengkalisid
dc.title.alternativeSupply Chain Marketing Strategy for Smallholder Oil Palm in Bengkalis Regencyid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordmarketing marginid
dc.subject.keywordmatrix IEid
dc.subject.keywordpalm oilid
dc.subject.keywordsupply chainid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record