Show simple item record

dc.contributor.advisorSyarief, Rizal
dc.contributor.advisorIndrawan, R. Dikky
dc.contributor.authorTanoto, Eko Wahyu
dc.date.accessioned2021-08-30T13:53:56Z
dc.date.available2021-08-30T13:53:56Z
dc.date.issued2021
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/108958
dc.description.abstractPT Freeport Indonesia (PTFI) saat ini telah mengalihkan operasional produksinya ke tambang bawah tanah, dan telah mengoperasikan penambangan bawah tanah di empat area tambang yaitu wilayah tambang DOZ (Deep Ore Zone), Big Gossan, DMLZ (Deep Mill Level Zone) dan GBC (Grasberg Block Cave). Salah satu ekspansi tambang yang diharapkan mampu untuk mempercepat laju produksi PTFI dalam masa transisi/pengalihan ini adalah tambang DMLZ. Metode penambangan secara block caving yang digunakan di tambang DMLZ mampu menghasilkan tingkat produktivitas yang lebih tinggi dengan biaya operasional yang rendah, namun membutuhkan biaya investasi modal yang besar dan membutuhkan perawatan tambang yang berkelanjutan. Keberhasilan dalam proses produksi di tambang bawah tanah juga ditentukan oleh kelancaran operasional mesin dan peralatan sebagai bagian dari teknologi yang ada untuk menunjang seluruh proses produksi di tambang DMLZ. Aktivitas pemeliharaan perlu dilakukan untuk menjaga mesin dan atau peralatan produksi bekerja dalam keadaan optimal di tambang bawah tanah dan untuk memperpanjang umur ekonomisnya. Kelalaian dan ketidak-efektifan dalam melakukan pemeliharaan pada mesin dan peralatan produksi dapat menyebabkan kerugian yang lebih besar, hal ini disebabkan karena dapat menyebabkan kerusakan mesin atau peralatan yang tidak direncanakan bahkan dapat sampai menimbulkan terhentinya proses produksi. Untuk itu diperlukan strategi dan metode yang dapat membantu dalam memutuskan dan menetapkan informasi apa yang penting pada setiap level/hierarki yang berbeda, mengetahui kebutuhan pada setiap level dan bagi perusahaan secara keseluruhan, sehingga memungkinkan untuk memutuskan strategi pemeliharaan dan menganalisis kebutuhan sistem, sumber daya, dan organisasi yang diperlukan untuk memutuskan strategi yang akan diterapkan. Kemajuan teknologi juga dimanfaatkan untuk menjamin operasional tambang bawah tanah yang aman, selamat dan produktif. Optimalisasi pemanfaatan teknologi telah dilakukan dengan menerapkan dan memanfaatkan data science, machine learning, dan lintas fungsi agile team terintegrasi untuk mengidentifikasi peluang dan mendorong peningkatan kinerja secara menyeluruh. Manajemen kinerja sustainable safe production berkomitmen untuk terbuka melalui proses partisipatif untuk evaluasi dan peningkatan yang berkelanjutan, yang difokuskan pada kinerja ekonomi perusahaan secara jangka panjang. Tidak hanya variabel ekonomi dan biaya (economic and cost) yang menjadi pertimbangan, tetapi pencapaian produktivitas (productivity) dan proses penambangan yang aman dan selamat (safety) juga menjadi pertimbangan. Model manajemen kinerja sustainable safe production dalam penelitian dikembangkan menggunakan pendekatan model balanced scorecard yang dikombinasikan dengan analytical network process yang diharapkan dapat menentukan prioritas solusi dan strategi berdasarkan kriteria dan indikator yang telah ditetapkan. Dalam beberapa penelitian mengenai manajemen kinerja, metode balanced scorecard (BSC) dan analytical network process (ANP) banyak digunakan untuk mengembangkan model model pengambilan keputusan, mengembangkan strategi, dan membuat model untuk pengukuran dan evaluasi kinerja. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan kombinasi BSC dan ANP untuk mengembangkan model manajemen kinerja sustainable safe production dan untuk mengembangkan prioritas strategi yang efektif dan efisien untuk meningkatkan produktivitas di tambang DMLZ. Model manajemen kinerja Sustainable Safe Production mempertimbangkan enam perspektif yaitu perspektif keuangan, pelanggan, produksi, keselamatan (safety), proses bisnis internal, serta perspektif proses pembelajaran dan pertumbuhan sebagai tolok ukur dalam mengukur kinerja. Pembahasan mengenai penentuan berbagai faktor kunci keberhasilan utama pada masing-masing perspektif menjadi pokok pembahasan penelitian ini. Sebagai penutup di akhir penelitian ini juga akan dibahas mengenai penentuan prioritas terhadap berbagai alternatif strategi yang dapat dilakukan untuk mencapai tiga tujuan dalam manajemen sustainable safe production yaitu pencapaian target produksi, proses penambangan yang aman dan selamat, serta pencapaian efektivitas biaya operasional. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor dan kriteria yang menentukan pencapaian produksi di tambang bawah tanah DMLZ, menganalisis model manajemen kinerja yang sesuai untuk diterapkan untuk sistem pemeliharaan di tambang DMLZ, dan untuk menentukan prioritas berbagai alternatif strategi dalam upaya untuk meningkatkan produktivitas di tambang DMLZ.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleModel Manajemen Kinerja Sustainable Safe Production di Deep Mill Level Zone PT Freeport Indonesiaid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordANPid
dc.subject.keywordBSCid
dc.subject.keywordManajemen Kinerjaid
dc.subject.keywordProduksi Berkelanjutanid
dc.subject.keywordProduksi Selamatid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record