Faktor-faktor yang Memengaruhi Kepuasan Pemirsa Menonton TVRI
Abstract
Televisi merupakan media audio-visual yang masih dipilih menjadi sumber utama bagi masyarakat yang ingin mendapatkan informasi berupa berita maupun hiburan. Sejak pemerintah memberikan kemudahan untuk mendirikan ijin industri televisi swasta, industri media penyiaran di Indonesia telah mengalami perubahan menjadi industri yang dikelola berdasarkan pendekatan bisnis dengan mengandalkan pemasukan iklan untuk mempertahankan kelangsungan industrinya. Tingginya persaingan dalam industri TV membuat pemilik media TV harus memikirkan strategi bersaing yang tepat. Pada tahun 2018-2019, TVRI telah melakukan sejumlah perbaikan. Puncaknya TVRI melakukan perbaikan citra perusahaan (rebranding) pada bulan maret 2019. Rebranding yang dilakukan TVRI antara lain mengganti logo, dan memperbaiki tampilan layar dengan menayangkan program-program andalan. Rebranding yang dilakukan berhasil mengembalikan tingkat kepercayaan publik terutama pihak ketiga yang berencana bekerja sama dengan TVRI. Rebranding juga berhasil mengangkat rating dan share TVRI sepanjang tahun 2019, jika dibandingkan tahun 2018. Upaya perbaikan layar yang dilakukan TVRI berhasil memikat pemirsa untuk kembali menonton TVRI dengan meningkatnya rating dan share TVRI, namun perbaikan tersebut justru menimbulkan pro-kontra karena dinilai menghamburkan anggaran untuk pembelian program berbiaya mahal dan program yang ditayangkan dianggap tidak sesuai dengan jati diri bangsa. Sementara itu TVRI sebagai lembaga penyiaran publik yang sebagian besar dana operasionalnya dibiayai negara melalui APBN, dituntut untuk dapat memberikan tayangan edukatif, informatif yang berkualitas dan berdaya saing sebagai tanggung jawab penggunaan dana negara dan tanggung jawab sebagai televisi publik. Tujuan penelitian ini adalah (1) menganalisis tingkat kepuasan pemirsa TVRI, (2) menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi kepuasan pemirsa TVRI, dan (3) merumuskan strategi dalam mengembangkan program yang dapat meningkatkan kepuasan pemirsa TVRI. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif, dengan metode survey melalui bantuan kuesioner, pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan pada Juni – Agustus 2020. Dalam pemilihan sampel, peneliti menggunakan teknik purposive sampling dengan total responden sebanyak 130 orang. Responden dalam penelitian ini adalah penonton TV yang menonton TVRI minimal dua kali dalam sepekan atau satu kali dalam dua bulan terakhir. Kepuasan konsumen dianalisis menggunakan Customer Satisfaction Index (CSI), indikator atribut-atribut yang terkait dengan tingkat kepuasan dianalisis menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) untuk mengetahui hubungan kausalitas diantara variabel yang ada, dan untuk mengetahui tingkat prioritas perbaikan dari atribut yang memengaruhi kepuasan konsumen dilakukan analisis Importance Performance Analysis (IPA). Berdasarkan perhitungan CSI penonton TVRI, maka diperoleh nilai CSI sebesar 88,82% atau berada pada interval nilai CSI 81 % - 100 %, yang berarti tingkat kepuasan penonton TVRI secara keseluruhan masuk dalam kategori puas. Secara umum nilai kepuasan yang diberikan responden sudah bagus, manajemen dapat mempertahankan prestasinya ataupun meningkatkan lagi dengan memperbaiki atribut yang signifikan, sehingga mendapat nilai kepuasan yang optimal atau sangat puas sekali. Berdasarkan hasil uji hipotesis pada empat atribut penelitian pada model struktural SEM, faktor-faktor yang signifikan memengaruhi kepuasan pemirsa, yaitu pemenuhan motivasi dan kemasan acara. Sementara atribut program acara dan kualitas penyiaran tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap kepuasan pemirsa TVRI. Sedangkan hasil analisis IPA diketahui bahwa terdapat empat atribut yang menjadi prioritas utama bagi pihak TVRI untuk meningkatkan kinerjanya yaitu, tampilan setting studio modern, tampilan properti pendukung yang sesuai, pemilihan presenter TVRI terlihat smart dalam memandu acara, dan menayangkan program edukasi yang dapat memberi model perilaku yang dapat dicontoh. Sementara atribut-atribut yang harus dipertahankan kinerjanya yaitu, program dokumenter karena menambah ilmu pengetahuan, wawasan dan memberi pengetahuan lebih mengenai suatu hal, program berita karena memberi pengetahuan yang berkenaan dengan empati sosial, dan presenter TVRI yang berpenampilan menarik dari tata busana dan tata rias secara keseluruhan. Berdasarkan hasil penelitian ini, maka implementasi manajerial yang dapat diambil TVRI adalah memprioritaskan tayangan acara yang sesuai dengan kegemaran pemirsa guna membangun kredibilitas lembaga, meningkatkan kinerja yang menjadi prioritas perbaikan yaitu menyesuaikan tampilan setting studio pada program yang ditayangkan TVRI dan properti pendukung yang ditampilkan pada tiap-tiap acara, dan memikirkan sebuah kemasan acara dengan konsep dan ide-ide segar, inovatif yang memiliki nilai kebaruan guna memberikan pengalaman baru bagi pemirsanya yang kekinian bukan hanya menayangkan acara-acara nostalgia yang dikemas ulang, untuk menyasar segmen pasar penonton millenial.
Collections
- MT - Business [397]