View Item 
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Master Theses
      • MT - Human Ecology
      • View Item
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Master Theses
      • MT - Human Ecology
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      Pengetahuan Pengasuhan, Maternal Self-Efficacy, Praktik Pengasuhan, Riwayat Kelahiran dan Perkembangan Motorik Anak Usia Baduta (1-2 Tahun)

      Thumbnail
      View/Open
      Cover (467.6Kb)
      Fullteks (3.611Mb)
      Lampiran (2.917Mb)
      Date
      2021
      Author
      Nabilah, Iftitahun
      Hastuti, Dwi
      Lathifah, Melly
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Usia bawah dua tahun (baduta) merupakan periode kritis tumbuh kembang anak yang ditandai dengan meningkatnya perkembangan motorik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh langsung dan tak langsung pengetahuan pengasuhan, maternal self-efficacy, praktik pengasuhan, dan riwayat kelahiran terhadap perkembangan motorik anak usia baduta (1-2 tahun). Penelitian ini menggunakan desain explanatory reseach. Lokasi penelitian dipilih secara purposive di 5 desa yaitu desa Panggang, Karangturi, Wonorejo, Glagah, Konang, di kecamatan Glagah kabupaten Lamongan. Populasi penelitian ini adalah keluarga yang memiliki anak usia 12-24 bulan, dari 5 desa terpilih dan diperoleh sebanyak 104 anak, dan diambil seluruhnya sebagai subyek penelitian. Waktu pengambilan data dilakukan pada bulan Februari hingga Maret tahun 2020. Instrumen pengetahuan pengasuhan diadaptasi dari modul Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), maternal self-efficacy menggunakan The Self Efficacy For Parenting - Toddler Scale (SEPTI) yang diadaptasi dari Coleman & Karraker (2003), pola asuh makan diadaptasi dari Hastuti (2015), pola asuh kesehatan diadaptasi dari Hastuti (2015), pola asah stimulasi motorik untuk usia 12-24 bulan diadaptasi dari modul BKB (BKKBN 1994), perkembangan motorik usia 12-24 bulan diadaptasi dari modul BKKBN (1994). Analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif, analisis korelasi, analisis pengaruh menggunakan analisis Structural Equation Modelling (SEM) dengan SMARTPLS. Rentang usia anak adalah 12-24 bulan dan lebih dari setengahnya merupakan anak sulung dan berjenis kelamin laki-laki. Sebagian besar orang tua terkategori dewasa awal (20-40 tahun). Sebagian besar orang tua (ayah 61.5% dan ibu 57.7%) berpendidikan SMA. Pendapatan keluarga berkisar antara Rp. 300.000 hingga Rp. 11.000.000, dengan rataan pendapatan per kapita per bulan sebesar Rp. 2. 970. 961, 54. Besar keluarga antara 3-10 orang dengan rata-rata 5 orang, yang berarti bahwa rata-rata keluarga contoh terkategori sebagai keluarga berukuran sedang. Pengetahuan pengasuhan ibu masih tergolong sedang dengan nilai rataan indeks sebesar 67.70. Dimensi pengetahuan pengasuhan yang memiliki nilai paling rendah (nilai indeks = 47.50) adalah pengetahuan tentang praktik stimulasi. Selain itu, dimensi pengetahuan paling tinggi adalah pengetahuan tentang praktik kesehatan (indeks = 83.91) yang menunjukkan bahwa ibu telah memahami bagaimana memelihara kesehatan anak. Berdasarkan sumber pengetahuan yang didapatkan ibu paling banyak (77.9 %) memperoleh pengetahuan berasal dari keikutsertaan ibu dalam program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS), sedangkan sumber pengetahuan dari program Bina Keluarga Balita (BKB) adalah paling rendah (15.4%). Maternal self-efficacy atau keyakinan ibu dalam mengasuh lebih dari separuh responden (54.8%) tergolong sedang dengan nilai rataan indeks sebesar 77.15. Dimensi ketersediaan emosi menempati nilai rataan indeks paling tinggi (82.48) yang berarti bahwa ibu selalu ada saat anak membutuhkan. Adapun dimensi perlindungan merupakan dimensi dengan nilai indeks terendah (indeks = 59.82). Nilai rataan praktik pengasuhan ibu tergolong sedang (nilai indeks 71.67), hal tersebut menunjukkan bahwa ibu sudah dapat memenuhi kebutuhan dasar anak untuk optimalisasi perkembangan anak. Dimensi pola asah stimulasi motorik halus memiliki nilai rata-rata terendah (57.59) sebanyak 62.5 persen. Dimensi pola asuh kesehatan memiliki nilai index tertinggi (95.01), sedangkan dimensi pola asuh makan dikategorikan sedang (76.69). Skor rata-rata riwayat berat badan lahir anak tergolong normal (3123 gram) sebanyak 97 contoh (93.3%) memiliki berat badan lahir diatas 2.5 kg. Usia kehamilan paling banyak adalah normal yakni > 37 minggu (84.6%), proses persalinan paling banyak adalah dengan caesar (50%), dan tempat persalinan paling banyak adalah di RS (74%). Kemampuan perkembangan motorik termasuk dalam kategori tinggi dengan nilai rataan indeks 83.62. Dimensi motorik halus dengan nilai rataan 82.75 dan motorik kasar dengan rataan 84.48, keduanya termasuk dalam kategori tinggi. Hal ini dapat diartikan bahwa kemampuan perkembangan motorik halus anak seperti membuka lembaran, menarik dan mendorong benda, menyusun menara sangat baik, begitu juga dengan motorik kasar seperti berjalan, naik dan turun tangga, dan duduk sendiri mampu dilakukan dengan sangat baik. Hasil uji pengaruh menunjukkan bahwa praktik pengasuhan (β=4.308; t>1.96) memiliki pengaruh langsung terhadap perkembangan motorik. Sementara itu praktik pengasuhan dipengaruhi oleh maternal self-efficacy (β=3.861; t>1.96), dan maternal self-efficacy dipengaruhi oleh pengetahuan pengasuhan (β=3.472; t>1.96). Pengetahuan pengasuhan berpengaruh tak langsung terhadap perkembangan motorik melalui maternal self-efficacy dan praktik pengasuhan (β=2.043;t>1.96). Pengetahuan pengasuhan berpengaruh tak langsung terhadap praktik pengasuhan melalui maternal self-efficacy (β= 2.319; t>1.96). Maternal self-efficacy berpengaruh tak langsung positif signifikan terhadap perkembangan motorik melalui praktik pengasuhan (β= 2.685; t>1.96). Saran yang dapat diberikan oleh peneliti, pengetahuan pengasuhan yang dimiliki oleh ibu perlu disertai dengan keyakinan dalam mengasuh anak, sehingga praktik pengasuhan dapat berjalan optimal; perlu dilakukan edukasi kepada ibu untuk aktif mengikuti program pengasuhan yang dilaksanakan oleh pemerintah pusat maupun daerah; serta perlu diberikan edukasi juga terhadap ibu terkait stimulasi pada anak usia baduta, serta praktiknya. Saran untuk penelitian selanjutnya yaitu dilakukan penelitian terhadap lingkup perkembangan motorik perlu dikembangkan lebih lanjut terhadap beberapa variabel lain seperti pengaruh faktor prenatal, intranatal dan postnatal pada ibu, kelekatan orang tua, dan keberadaan sibling (saudara kandung), serta faktor lingkungan tempat tinggal (perkotaan dan pedesaan)
      URI
      http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/108841
      Collections
      • MT - Human Ecology [2394]

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository
        

       

      Browse

      All of IPB RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      Application

      google store

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository