Show simple item record

dc.contributor.advisorHartulistiyoso, Edy
dc.contributor.advisorHasbullah, Rokhani
dc.contributor.authorDamanik, Annisa Purnamasari
dc.date.accessioned2021-08-26T15:00:31Z
dc.date.available2021-08-26T15:00:31Z
dc.date.issued2021
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/108831
dc.description.abstractIndonesia dikenal sebagai produsen lada utama dunia dan yang diunggulkan adalah lada hitam (Lampung black pepper) Lampung dan lada putih (Muntokwhite pepper) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Kedua Jenis lada tersebut merupakan standar perdagangan lada dunia. Umumnya selain mengekspor lada dalam bentuk utuh, lada dapat dijadikan berbagai produk antara lain minyak lada, lada bubuk dan oleoresin. Metode ekstraksi yang tepat mampu meningkatkan kualitas dan rendemen oleoresin lada serta mampu meningkatkan efisiensi produksi karena mengurangi waktu ekstraksi dan penggunaan pelarut. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh penerapan metode ekstraksi maserasi microwave dan maserasi konvensional terhadap rendemen dan mutu oleoresin. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah lada putih yang diperoleh dari petani di daerah Air Bara, Kecamatan Air Gegas, Kabupaten Bangka Selatan. Lada kering dengan kadar air 13% terlebih dahulu dilakukan penggilingan hingga diperoleh lada bubuk dengan mesh 60. Ekstraksi maserasi microwave dilakukan dengan cara melarutkan sebanyak 200 g bubuk lada putihdengan etanol sebanyak 800 mL (perbandingan 1:4) menggunakan wadah beaker glass dan kemudian dimasukkan pada oven microwave dengan daya 100 watt dan suhu 50 oC. Ekstraksi dilakukan selama 30, 60, 90, dan 120 menit. Sebagai kontrol adalah ekstraksi dengan metode maserasi konvensional selama (7 jam). Respon yang diamati meliputi rendemen dan kualitas oleoresin yang dihasilkan (indeks bias, warna dan komponen kimia oleoresin). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode ekstraksi maserasi microwave menghasilkan rendemen yang lebih tinggi dibandingkan dengan metode maserasi konvensional. Rendemen rata-rata ekstraksi maserasi microwave selama 30, 60, 90, dan 120 menit masing-masing adalah 8,76%; 8,32%; 9,46%, dan 10,37% lebih tinggi dibandingkan dengan maserasi konvensional (8,61%). Kualitas oleoresin lada putih hasil ekstraksi maserasi microwave berbeda dengan maserasi konvensional dalam hal jenis dan jumlah komponen oleoresin. Metode maserasi microwave menghasilkan piperin lebih tinggi (23,03%) dibandingkan dengan maserasi konvensional (6,62%) dan mampu mengaktifkan senyawa butyric acid, 4-cyclopentene-1,3-dione, hexanoic acid, oxirane, 3-piperidino-1,2- propanediol, benzyl alcohol, 4-methyl-2-(3-methyl-2-butenyl)-furan, piperonal, 2,6-dimethoxyphenol, 4-amino-3-phenyl-1h-pyridazin-6-one, palmitic acid, 2- propylpiperidine, piperidine, dan oleamide. Ekstraksi maserasi microwave yang menghasilkan mutu (indeks bias dan warna) terbaik adalah selama 30 menit dengan hasil rendemen sebesar rendemen 8,76%.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titlePenerapan Metode Ekstraksi Microwave untuk Meningkatkan Rendemen dan Mutu Oleoresin Lada Putih (Piper nigrum L.).id
dc.title.alternativeApplication Microwave-Assisted Extraction Method to Improve Yield and Quality of White Pepper (Piper nigrum L.) Oleoresin.id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordextractionid
dc.subject.keywordwhite pepperid
dc.subject.keywordmicrowaveid
dc.subject.keywordoleoresinid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record