Enlargement of Atsiri Research Center Aceh into Atsiri Science Technology Park

Abstract

An effective innovation ecosystem is urgently needed since innovation is a tool for surviving in a dynamic environment. The enlargement of ARC into STP is expected to trigger the acceleration of technology-based innovation to compete in the domestic and international market to improve the nation's competitiveness, especially in the adoption of industrial innovation products. Therefore, this study was conducted on various things and direct verification in the field to create an enlargement plan. This research focuses on four stages: (1) review the expected condition of STP, (2) examine the current condition of ARC, (3) selecting institutional model for STP, and (4) gap analysis. There is no standard form of STP. However, STP must provide shared office facilities; technical guidance; access to research and investment; skill development; seed capital; cooperation between stakeholders, and access to social networking. Current Physical facilities in ARC are quite comprehensive. Therefore, all facilities are already fulfilling their main function. Besides, ARC already carried out all main activities that an STP does. There are five factors, six actors, six objectives, and four institutional alternatives in enlarging ARC into STP. These criteria then analysed using AHP to choose the strategic institutional model. The result shows that (1) the main factors that influence the enlargement of ARC into STP is human resources (0.2841), (2) the primary role in controlling the factor is higher education (0.3166), (3) the main objective is to increase added value (0.2053), and (4) PT-holding is the most strategic institutional model to achieve the objectives (0.2782).

Ekosistem inovasi yang efektif sangat dibutuhkan, karena inovasi adalah alat untuk bertahan didalam lingkungan yang dinamis. Pengembangan ARC menjadi STP diharapkan dapat memicu percepatan inovasi berbasis teknologi untuk bersaing di pasar domestik dan internasional sehingga meningkatkan daya saing khususnya dalam pengadopsian produk inovasi industri. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk menganalisis berbagai hal serta memverifikasi langsung di lapangan untuk membuat rencana pengembangan. Penelitian ini berfokus pada 4 tahapan: (1) mengkaji kondisi STP yang diharapkan, (2) mengkaji kondisi ARC saat ini, (3) memilih model kelembagaan untuk STP dan (4) menganalisis perbedaan antara ARC dan STP. Tidak ada bentuk standar STP, namun STP harus bisa menyediakan fasilitas perkantoran bersama; bimbingan teknis; akses ke penelitian dan investasi; pengembangan keterampilan; modal ventura; kerjasama antar pemangku kepentingan; dan akses ke jejaring sosial. Fasilitas fisik saat ini di ARC cukup lengkap. Semua fasilitas sudah memenuhi fungsi utamanya. Selain itu, ARC sudah melaksanakan semua kegiatan pokok yang dilakukan oleh STP. Terdapat lima faktor, enam aktor, enam tujuan dan empat alternatif kelembagaan dalam pengembangan ARC menjadi STP. Kriteria tersebut kemudian dianalisis menggunakan AHP untuk memilih model lembaga yang strategis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) faktor utama yang mempengaruhi pengembangan ARC menjadi STP adalah sumber daya manusia (0,2841), (2) faktor pengendali utama yang berperan dalam pengembangan ARC menjadi STP adalah pendidikan tinggi (0,3166), (3) tujuan utama pengembangan ARC menjadi STP adalah untuk meningkatkan nilai tambah (0,2053), dan (4) PT-holding merupakan model kelembagaan yang paling strategis untuk mencapai tujuan pengembangan ARC menjadi STP (0,2782).