Judul Tesis : Faktor-Faktor yang Memengaruhi Mutu Pendidikan Umum (Studi Kasus di Pesantren Daruttaqwa)
Abstract
Pendidikan adalah sesuatu yang universal dan berlangsung terus menerus dari generasi ke generasi dimanapun di dunia ini. Pendidikan memberikan kontribusi besar bagi kemajuan suatu bangsa dan merupakan wadah dalam menerjemahkan pesan konstitusi serta sarana dalam membangun watak dan karakter suatu bangsa. Pendidikan di Indonesia terdiri dari pendidikan formal, nonformal, dan informal yang keseluruhannya dapat saling melengkapi dan memperkaya. Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Jenjang pendidikan sekolah menengah terdiri menengah pertama dan menengah atas. Sekolah menengah di Indonesia ada yang berbentuk sekolah umum (negeri maupun swasta) dan juga berbasis keagamaan. Sekolah menengah yang berbasis keagamaan khusunya agama Islam ada yang berbentuk boarding school, Aliyah, dan pesantren. Sekolah berbasis agama Islam, terutama pesantren, saat ini masih dianggap kurang mampu bersaing dengan sekolah umum untuk mata pelajaran umum. Karena hal tersebut maka diperlukan strategi untuk meningkatkan daya saing dari Pesantren Daruttaqwa. Adapun cara yang harus dilakukan ialah dengan meningkatkan kinerja guru sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan dari Pesantren Daruttaqwa sehingga Pesantren ini dapat lebih berdaya saing dibandingkan dengan sekolah umum maupun sekolah berbasis agama lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis demografi kompetensi guru, kepemimpinan kepala sekolah, sarana dan prasarana, iklim organisasi, kinerja guru, dan mutu pendidikan di Pesantren Daruttaqwa; menganalisis pengaruh kompetensi guru, kepemimpinan kepala sekolah, sarana dan prasarana, dan iklim organisasi terhadap kinerja guru di Pesantren Daruttaqwa; menganalisis pengaruh kinerja guru terhadap mutu pendidikan di Pesantren Daruttaqwa; dan merumuskan strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan mutu pendidikan di Pesantren Daruttaqwa. Penelitian ini dilakukan pada Desember 2020 di Pesantren Daruttaqwa. Kuesioner penelitian disebarkan kepada 60 guru sebagai keseluruhan dari subyek penelitian (populasi). Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini menggunakan structural equation model-partial least square (SEM-PLS) untuk menganalisis pengaruh kompetensi guru, kepemimpinan kepala sekolah, sarana dan prasarana, dan iklim organisasi terhadap kinerja guru di Pesantren Daruttaqwa serta menganalisis pengaruh kinerja guru terhadap mutu pendidikan di Pesantren Daruttaqwa. Hasil analisis demografi menunjukkan bahwa hasil analisis sebaran kuesioner memiliki jawaban yang beragam dengan hasil menunjukkan bahwa indikator yang berkontribusi besar terhadap variabel kompetensi guru ialah kepribadian. Selain itu administrator menjadi indikator yang berkontribusi besar terhadap kepemimpinan kepala sekolah. Indikator yang berkontribusi besar terhadap sarana dan prasarana ialah perabot sekolah. Dukungan dan kerjasama menjadi indikator yang paling berkontribusi terhadap iklim organisasi. Adapun pada variabel kinerja guru dan mutu pendidikan indikator yang paling berkontribusi ialah prosedur pembelajaran dan standar pembiayaan. Adapun hasil uji SEM menunjukkan bahwa hanya variabel kompetensi guru dan iklim organisasi berpengaruh terhadap kinerja guru Pesantren Daruttaqwa. Kepemimpinan kepala sekolah tidak berpengaruh terhadap kinerja guru Pesantren Daruttaqwa, sedangkan sarana dan prasarana tidak berpengaruh terhadap kinerja guru Pesantren Daruttaqwa. Kinerja guru berpengaruh terhadap mutu pendidikan di Pesantren Daruttaqwa. Strategi yang direkomendasikan antara lain yaitu pertama perlu dilakukannya seminar atau pelatihan pembentukan kepribadian bagi para guru untuk meningkatkan kualitas para guru di Pesantren Daruttaqwa. Kedua, perlunya melakukan simulasi pembentukan RPP di setiap awal semester sebelum dilaksanakannya pembelajaran dan menerapkan pola pembelajaran yang menyenangkan dan menarik dengan melibatkan para murid. Ketiga, meminta pengajuan bantuan baik ke pemerintah maupun lembaga terkait untuk mengembangkan sarana dan prasarana. Keempat, melakukan rekrutmen guru baru dengan menyesuaikan mata pelajaran yang dibutuhkan. Kelima, melakukan focus group discussion sebagai agenda bulanan untuk melakukan evaluasi kinerja.
Collections
- MT - Business [333]