Kadar Xantorizol dan Aktivitas Antibakteri Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) yang Dibudidaya dengan Pupuk N, P, dan K
Abstract
Temulawak merupakan tanaman obat yang mengandung senyawa xantorizol
yang berkhasiat sebagai antibakteri. Komposisi pupuk yang sesuai meningkatkan
produktivitas xantorizol temulawak. Penelitian ini bertujuan menentukan
pengaruh pupuk tunggal N, P dan K serta kombinasinya terhadap produktivitas
xantorizol dan aktivitas antibakteri dari rimpang temulawak. Terdapat 8 variabel
yang diamati; temulawak tanpa pupuk, temulawak dengan pupuk N, P dan K
tunggal, kombinasi NP, NK, PK serta NPK. Kandungan xantorizol diukur
menggunakan HPLC dan aktivitas antibakteri diuji meggunakan metode difusi
cakram. Analisis statistik dilakukan menggunakan uji Anova dan lanjutan dengan
uji Duncan pada p < 0,05. Kadar xantorizol tertinggi terkandung pada temulawak
dengan kombinasi pupuk PK sebesar 37,56 mg/g DW. Temulawak yang
dibudidaya dengan pupuk NPK memiliki kemampuan antibakteri terbaik, dengan
zona hambat sebesar 4,65 mm terhadap S. aureus dan 3,64 mm terhadap E. coli.
Besarnya zona hambat berbanding lurus dengan kadar xantorizol ekstrak yang
diujikan. Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan budidaya temulawak untuk
menghasilkan temulawak dengan kadar xantorizol yang tinggi
Collections
- UT - Biochemistry [1328]