Aktivitas Antioksidan dan Penghambatan Angiotensin Converting Enzyme (ACE) Peptida Hanjeli (Coix lacryma- jobi L.)
View/ Open
Date
2021Author
Hamidatun, Hamidatun
Suhartono, Maggy Thenawidjaja
Palupi, Nurheni Sri
Purwani, Endang Yuli
Metadata
Show full item recordAbstract
Hanjeli (Coix lacyma-jobi L.) merupakan famili padi-padian (Poaceae) yang berasal dari Asia Tenggara dan Timur. Di Jawa Barat, hanjeli telah dibudidayakan di Kabupaten Sumedang dengan produktivitas sebesar 0,3-0,5 ton/ha. Masyarakat mengkonsumsi biji hanjeli dengan cara dimasak seperti beras, diolah menjadi bubur maupun dibuat tepung untuk bahan baku pembuatan kue. Kandungan protein hanjeli yang relatif lebih tinggi dibandingkan serealia lainnya berpotensi untuk diteliti lebih jauh sebagai sumber peptida bioaktif. Penelitian sebelumnya melaporkan protein hanjeli yang dihidrolisis dengan beberapa enzim protease memiliki aktivitas penghambatan ACE. Kajian bioaktivitas protein hanjeli yang dihidrolisis dengan enzim pencernaan belum dilaporkan di Indonesia. Enzim-enzim pencernaan dapat mendegradasi molekul sumber nutrisi termasuk protein yang berpengaruh terhadap perubahan bioaktivitasnya dalam sistem pencernaan yang sesungguhnya. Tujuan dari penelitian ini ialah: (1) mendapatkan data profil protein hanjeli serta hidrolisatnya, (2) menganalisis data aktivitas antioksidan dan penghambatan ACE peptida hanjeli hasil hidrolisis enzim pencernaan dan (3) mengidentifikasi fraksi hidrolisat protein hanjeli dengan bioaktivitas tertinggi.
Protein tepung hanjeli diekstrak berdasarkan kelarutan menggunakan air deionisasi, 0,5 M NaCl, 70% etanol, 0,1 M NaOH untuk memperoleh albumin (0,27%), globulin (0,95%), prolamin (10%) dan glutelin (88,78%) secara berurutan. Dua protein utama (prolamin dan glutelin) dihidrolisis menggunakan enzim pencernaan yaitu α-amilase, pepsin dan pankreatin dengan penambahan simulated salivary fluid (SSF) pH 7, simulated gastric fluid (SGF) pH 3 dan simulated intestinal fluid (SIF) pH 7. Hidrolisat protein selanjutnya dipisahkan berdasarkan ukuran bobot molekul menggunakan membran mikrofiltrasi 10 kDa diikuti 3 kDa.
Hasil SDS PAGE menunjukkan 6 pita protein pada prolamin (17-39 kDa) dan 7 pita protein pada glutelin (8-126 kDa). Pita protein pada albumin dan globulin tidak tervisualisasi pada gel SDS PAGE karena konsentrasi protein yang terlalu rendah. Setelah hidrolisis, hidrolisat prolamin dan glutelin menunjukkan adanya pita protein dengan berat molekul rendah yaitu 8 dan 9 kDa. Proses hidrolisis mampu meningkatkan aktivitas antioksidan dengan metode ABTS•+ dan aktivitas penghambatan ACE. Aktivitas antioksidan prolamin dan glutelin setelah hidrolisis meningkat sebesar 3,5 dan 6,1 kali lebih tinggi dibandingkan sebelum hidrolisis. Aktivitas penghambatan ACE prolamin dan glutelin yang dihidrolisis naik menjadi 3,7 dan 7,7 kali lebih tinggi dibandingkan sebelum hidrolisis. Hidrolisat glutelin memiliki bioaktivitas tertinggi dan fraksinasi menunjukkan bahwa protein dengan berat molekul <3 kDa memiliki aktivitas antioksidan dan penghambatan ACE lebih tinggi dibandingkan dengan fraksi berat molekul lainnya (p<0,05). Hasil penelitian ini menunjukkan peptida hanjeli berpotensi sebagai antioksidan dan penghambat ACE.
Collections
- MT - Agriculture Technology [2168]