Pemodelan Produksi Hijauan Pakan dalam Perkebunan Kelapa Sawit Rakyat Kabupaten Aceh Timur
Date
2021Author
Akbar, Fachrul
Kumalasari, Nur Rochmah
Abdullah, Luki
Metadata
Show full item recordAbstract
Kabupaten Aceh Timur memiliki area perkebunan kelapa sawit rakyat mencapai 25.997 ha. Namun, analisis keragaman dan potensi produksi hijauan di area perkebunan kelapa sawit ini belum pernah dilakukan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi hijauan dan memprediksi daya dukung perkebunan sawit rakyat di kabupaten Aceh Timur. Pengambilan data dilakukan di Kabupaten Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh dimulai dari September 2020 sampai April 2021. Penelitian ini menggunakan pendekatan sistem dinamik untuk merancang model hijauan pakan ternak dengan memanfaatkan data primer dan data sekunder sebagai dasar analisis. Penentuan titik plot pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling, berdasarkan kriteria umur tanaman sawit yaitu TBM (0-3 Tahun), Muda (4-8 tahun), Remaja (9-14 tahun), Dewasa (15-20 tahun) dan Tua (20-25 tahun). Parameter yang diamati meliputi keragaman, produksi hijauan segar, produksi bahan kering dan kandungan nutrisi hijauan.
Hasil penelitian didapatkan 36 jenis hijauan di area perkebunan sawit. Spesies yang mendominasi pada area TBM yaitu Asystasia gangetica L, Imperata cylindrica, Oplismenus compositus, Panicum repens dan Paspalum conjugatum dengan INP 14,29. Spesies yang mendominasi pada area tanaman muda yaitu Axonopus compressus, Clidemia hirta dan Drymaria cordata dengan INP 19,64. Spesies yang mendominasi pada area tanaman remaja yaitu Panicum repens, Paspalum conjugatum dan Urochloa reptans L dengan INP 20,41. Spesies yang mendominasi pada area tanaman dewasa yaitu Adiantum hispidulum Sw dan Nephrolepis biserrata dengan INP 20,00. Spesies yang mendominasi pada area tanaman tua yaitu Imperata cylindrica dan Clidemia hirta L dengan INP 33,33. Potensi produksi hijauan mencapai mencapai 13,37 ton ha-1 hijauan segar dan 3,19 ton ha-1 bahan kering. Kandungan protein kasar yang berasal dari hijauan di bawah naungan kelapa sawit berkisar antara 8,55% - 12,84%, sedangkan kandungan serat kasar berkisar antara 17,65% - 24,70%.
Simulasi pemodelan areal perkebunan kelapa sawit rakyat akan terus berkembang hingga tahun 2028. Oleh karena itu, pada simulasi pemodelan ketersediaan hijauan dengan skenario tanpa pertumbuhan kembali, ketersediaan hijauan akan terus menurun hingga dan mencapai 0 pada tahun 2054 dan Simulasi pemodelan populasi sapi akan terus meningkat dan mencapai puncaknya pada tahun 2039. Berdasarkan hasil data perhitungan uji MAPE perubahan tanaman sawit tahun 2014 hingga 2018 nilainya sebesar 0,36%. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa keragaman hijauan di bawah naungan kelapa sawit di Kabupaten Aceh Timur dikategorikan sedang dan pada simulasi model yang telah dilakukan jika tidak dilakukan penanaman kembali maka lahan potensial di Kabupaten Aceh Timur akan habis pada tahun 2054. Community oil palm plantation area in Aceh Timur district reaches 25.997 ha. However, analyses the potency for both of diversity and biomass production has never been carried out. The research aim was to analyse forage potency under palm oil plantation in Aceh Timur. Therefore, the research aim was to analyze forage potency and to predict the carrying capacity in community palm plantations in East Aceh district. Data collection was conducted in Aceh Timur district, Aceh province from September 2020 until April 2021. This study used a dynamic systems approach to design a potential model for forage by utilizing primary data and secondary data as the basis for analysis. Sampling plot was determined through purposive sampling method based on palm oil plant ages, i.e. TBM (0-3 Years), Young (4-8 Years), Young2 (9-14 Years), Mature (15-20 Years) and Old plant (20-25 Years). Parameters were plant diversity, fresh biomass, forage dry matter and nutrient content.
The amount of 36 forage species were found under the palm plantations. Dominant species at TBM area were Asystasia gangetica L, Imperata cylindrica, Oplismenus compositus, Panicum repens and Paspalum conjugatum with important value index was 14,29. Dominant species at the young 2 palm plantation area were Axonopus compressus, Clidemia hirta and Drymaria cordata with important value index was 19,64. Dominant species at young palm plantation areas where Panicum repens, Paspalum conjugatum dan Urochloa reptans L with important value index was 20,41. Dominant species at mature palm plantation areas were Adiantum hispidulum Sw and Nephrolepis biserrata with important value index was 20,00. Dominant species at the old oil palm plantation area were Imperata cylindrica dan Clidemia hirta L with an important value index was 33,33. Potency of fresh biomass production reached 13,37 ton ha-1 and dry matter was 3,19 ton ha-1. Forage nutrient content such as crude protein in a range of 8,55% - 12,84%, meanwhile crude fiber about 17,65% - 24,70%.
Simulation of the community oil palm plantation area modeling wiil growing over to year 2028. Therefore, on simulation of the availability of forage modeling with scenario without the replanting, availability of forage will continue to decline until and reaching 0 in 2054 and simulation of the cow population modelling will continue to increase and reached a peak in 2039. Based on the results of the MAPE test calculation data on changes in palm plantations in 2014 to 2018, the value was 0,36%. It concluded that species diversity in oil palm plantation Aceh Timur have potency as forage and classified as medium range and in the model simulation that has been carried out if the replanting is not carried out, potential land in East Aceh Regency will be exhausted by 2054.
Collections
- MT - Animal Science [1148]