dc.contributor.advisor | Supriyanto | |
dc.contributor.author | Aprilia, Dea | |
dc.date.accessioned | 2021-07-24T07:31:43Z | |
dc.date.available | 2021-07-24T07:31:43Z | |
dc.date.issued | 2021-07 | |
dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/107765 | |
dc.description.abstract | Beras menjadi bahan makanan pokok setiap hari penduduk Indonesia.
Penyediaan beras di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung diperoleh dari petani,
kemudian diolah di pabrik penggilingan, dan dijual dalam bentuk beras curah
ataupun kemasan. Salah satu sarana bagi petani padi yang ada di Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung untuk menjual hasil produksinya, khususnya di
Kabupaten Bangka adalah melalui Usaha Mikro Kecil dan Menengah. Penelitian
ini bertujuan untuk mengidentifikasi sistem produksi beras Beladang Besaoh dan
variasi skenario kegiatan produksi, menghitung biaya produksi dari setiap proses
produksi beras Beladang Besaoh mulai dari bahan baku hingga produk menjadi
limbah, serta membandingkan beberapa alternatif skenario dan memilih skenario
terbaik yang dapat diterapkan petani dalam proses produksi beras Beladang Besaoh.
Perhitungan harga pokok produksi dianalisis menggunakan metode life cycle cost
untuk mengestimasi biaya produk selama siklus hidupnya seperti biaya budi daya,
produksi, dan distribusi. Hasil penelitian ini didapatkan total biaya siklus hidup
beras pada tiga kategori penerapan teknologi dalam produksinya, yaitu penggunaan
teknologi dan mekanisasi, teknologi sederhana, dan teknologi semi-mekanis. Dari
tiga kategori tersebut, skenario usaha produksi beras yang mengeluarkan biaya
terendah terletak pada skenario yang menerapkan penggunaan teknologi sederhana,
dengan life cycle cost sebesar Rp5.765,72/kg beras pada varietas Mapan 05 dan
Rp6.237,97/kg beras pada varietas Inpari 32. | id |
dc.description.sponsorship | Rice is staple food for Indonesian people. Rice supply in Province of
Kepulauan Bangka Belitung is obtained from farmers, then processed in milling
factory, and sold in the form of bulk and packaged rice. One of facilities for farmers
especially in Bangka Regency to sell their products is through Micro, Small and
Medium Enterprises. This research aims to identify Beladang Besaoh rice
production system and various scenarios of production activities, calculate
production costs of each Beladang Besaoh rice production process from raw
materials to waste products, and also compare several alternative and best scenarios
that can be applied in Beladang Besaoh rice production process. Calculation of
production cost was analyzed using life cycle cost method to estimate product costs
during its life cycle such as cultivation, production, and distribution costs. Results
from this research is to obtained rice total life cycle costs in three categories of
technology application in its production, namely use of technology and
mechanization, simple technology, and semi-mechanical technology. One of three
categories, rice production business scenario that incurs the lowest costs lies in use
of simple technology scenario, with life cycle cost of IDR 5,765.72/kg rice in
Mapan 05 and IDR 6,237.97/kg rice in Inpari 32 | id |
dc.language.iso | id | id |
dc.publisher | IPB University | id |
dc.title | Life Cycle Cost pada UMKM Beras Beladang Besaoh Kabupaten Bangka dengan Pendekatan Penilaian Daur Hidup | id |
dc.title.alternative | Life Cycle Cost pada UMKM Beras Beladang Besaoh Kabupaten Bangka dengan Pendekatan Penilaian Daur Hidup | id |
dc.type | Undergraduate Thesis | id |
dc.subject.keyword | cost of production | id |
dc.subject.keyword | life cycle cost | id |
dc.subject.keyword | rice production | id |
dc.subject.keyword | scenario | id |