Most Probable Producing Ability Sifat Produksi dan Reproduksi Sapi Perah di Koperasi Agro Niaga Jabung
Date
2021-07Author
Zulfa, Yanna Nailla
Noor, Ronny Rachman
Atabany, Afton
Metadata
Show full item recordAbstract
Produktivitas seekor sapi ditentukan oleh produksi susu, lama masa laktasi, lama kering, days open, selang waktu antara partus dengan kawin pertama setelah beranak, service per conception, dan calving interval. Pendugaan ripitabilitas sifat produksi sapi perah dapat digunakan untuk mengestimasi produksi susu periode berikutnya dengan menggunakan metode MPPA (Most Probable Producing Ability) yang merupakan pengestimasian produksi susu sapi pada periode berikutnya berdasarkan catatan produksi sebelumnya. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder sapi Friesian Holstein sebanyak 124 ekor induk betina, meliputi produksi susu, lama laktasi, lama kering, kawin pertama setelah beranak, masa kosong, service per conception, dan calving interval.
Pengumpulan data reproduksi dilakukan dengan kunjungan ke peternakan sapi perah di enam desa dalam Kecamatan Jabung. Data produksi susu dari tahun 2015-2020 didapatkan dari Koperasi Agro Niaga Jabung. Nilai MPPA yang telah didapat dibandingkan dengan data produksi susu laktasi ke-3 dengan menggunakan uji-T. Produksi susu yang sudah dikoreksi berdasarkan produksi 305 hari, lama laktasi, lama kering, days open, dan calving interval hasil estimasi berdasarkan MPPA sesuai dengan nilai yang sebenarnya pada laktasi 3, sedangkan prediksi kawin pertama setelah beranak dan service per conception berdasarkan MPPA nilainya berbeda dengan nilai yang sebenarnya pada laktasi ketiga. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa MPPA dapat digunakan untuk memprediksi produksi susu terkoreksi 305 hari, lama laktasi, lama kering, days open, dan calving interval. The cow productivity is determined by milk production, lactation length, dry period, days open, postpartum mating, service per conception, and calving interval. Estimating the repeatability of production traits can be used to estimate milk production in the next period using the MPPA (Most Probable Producing Ability) method, which estimates cow's milk production in the next period on previous production records. The material used in this study is secondary data of 124 Friesian Holstein cows, including milk production, lactation length, dry period, days open, postpartum mating, service per conception, and calving interval.
The collection of reproductive data was carried out by visiting dairy farms in six villages in Jabung District. Milk production data from 2015-2020 is obtained from the Jabung Agro Niaga Cooperative. The MPPA value that has been obtained was compared with the 3rd lactated milk production data using the T-test. The MPPA estimates of corrected milk production based on 305 days, lactation length, dry period, days open, and calving interval correspond to the actual value at 3rd lactation. In comparison, postpartum mating and service per conception based on MPPA is different from actual value at third lactation. The results of this study indicate that MPPA can be used to predict the 305-day corrected milk production, lactation length, dry period, days open, and calving interval.
Collections
- MT - Animal Science [1148]