Analisa Pengaruh Modal Kerja terhadap Profitabilitas Perusahaan Perikanan di Bursa Efek Indonesia
Abstract
DISKA AMNI RAUHATY. Analisa Pengaruh Modal Kerja terhadap Profitabilitas Perusahaan Perikanan di Bursa Efek Indonesia. Dibimbing oleh HERMANTO SIREGAR dan BAYU BANDONO.
Perusahaan harus memiliki kemampuan dalam menjalankan kegiatan operasional secara efisien. Perusahaan dituntut untuk selalu dapat memenuhi kebutuhannya untuk menjalankan kegiatan operasional tersebut. Salah satunya adalah dengan memiliki modal kerja yang cukup sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Perusahaan untuk dapat menentukan kebijakan modal kerja harus memiliki kemampuan dalam mengelola aset dan kewajiban lancarnya serta memiliki arus kas yang baik dan jumlah kas yang cukup. Hal ini dibutuhkan agar perusahaan mampu memenuhi kewajibannya sesuai jatuh tempo yang telah ditentukan dan perusahaan mampu memenuhi kebutuhan dananya untuk membiayai operasionalnya. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis hubungan antara manajemen modal kerja dan profitabilitas perusahaan. Modal kerja merupakan kebijakan yang sangat penting bagi perusahaan di dalam manajemen keuangan. Keputusan modal kerja dapat memberikan dampak bagi likuiditas dan profitabilitas perusahaan. Manajemen modal kerja yang optimal mampu memberikan kontribusi yang besar juga bagi perusahaan.
Penelitian ini menganalisis tiga perusahaan perikanan di Bursa Efek Indonesia periode 2012 hingga 2019. Variabel dependen pada penelitian ini yaitu profitabilitas yang diukur dengan return on investment (ROI). Sedangkan variabel independen pada penelitian ini menggunakan pengukuran cash conversion cycle (CCC), current ratio (CR), financial debt ratio (FDR), dan fixed financial asset ratio (FFAR). Model analisis yang digunakan adalah model regresi panel menggunakan Pooled Least Square (PLS) dan Ordinary Least Square (OLS). Hasil penelitian ini menunjukkan variabel modal kerja dan profitabilitas berkorelasi positif. Apabila siklus konversi kas perusahaan meningkat maka profitabilitas perusahaan pun akan meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan perikanan yang memiliki waktu siklus konversi kas yang panjang akan menghasilkan profit yang besar bagi perusahaan.
Current ratio (CR) diukur untuk dapat melihat kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Pada penelitian ini, current ratio (CR) memiliki hubungan negatif terhadap profitabilitas perusahaan. Hubungan secara negatif tersebut menjelaskan bahwa current ratio yang tinggi, melibatkan aktiva lancar lebih besar dari kewajiban lancar akan mengurangi profitabilitas, karena kemungkinan perusahaan belum memanfaatkan asetnya secara maksimal. Financial debt ratio (FDR) di dalam penelitian ini memiliki hubungan negatif terhadap profitabilitas perusahaan. Artinya, apabila FDR mengalami peningkatan maka akan menurunkan profitabilitas perusahaan dengan asumsi cateris paribus. Semakin besar utang perusahaan maka perusahaan tidak mendapatkan profitabilitas yang optimal. Fixed financial asset ratio (FFAR) dalam penelitian ini memiliki korelasi negatif terhadap profitabilitas. Apabila perusahaan memiliki jumlah aset tetap yang meningkat maka akan menurunkan profitabilitas perusahaan. Hal ini dapat disimpulkan apabila perusahaan perikanan menambah aset tetapnya, contoh dalam bentuk tambak udang atau kapal laut untuk perikanan tangkap maka tidak akan memiliki kinerja yang baik secara finansial.
Hasil analisis regresi panel pada model penelitian menjelaskan bahwa variabel independen yaitu CCC, CR, FDR, dan FFAR secara simultan berpengaruh secara signifikan terhadap ROI. Pengelolaan modal kerja dan kebijakan modal kerja yang tepat maka akan berdampak baik bagi kinerja perusahaan.
Collections
- MT - Business [1567]