Perbandingan Penetapan Marketing Mix pada Keputusan Pembelian Bakso Pa’de Jangkung
Abstract
RIA RUSTI YULITA. Perbandingan Penetapan Marketing Mix pada Keputusan Pembelian Bakso Pa’de Jangkung. Dibimbing oleh ARIEF DARYANTO dan R DIKKY INDRAWAN
Restoran Bakso Pa’de Jangkung merupakan bakso yang memiliki cita rasa bakso tradisional. Bakso yang di produksi oleh restoran Bakso Pa’de Jangkung memiliki beberapa keunggulan yang dapat di jadikan Competitive Advantage. Saat ini Bakso Pa’de Jangkung memiliki dua cabang yang berada pada area Bogor. Kedua cabang yang dimiliki oleh manajemen saat ini memiliki perbedaan nyata terkait dengan model tempat berdagangnya. Identifikasi dengan pendekatan 7P dilakukan pada Bakso Pa’de Jangkung sebagai dasar untuk mengetahui bahwa marketing mix penting dijadikan dasar untuk mengetahui dampaknya pada keputusan pembelian. Keputusan pembelian menjadi bagian penting dalam bisnis yang terkait dengan besaran penjualan disetiap waktu sehingga diperlukan identifikasi dan analisa lebih lanjut dalam rangka mempertahankan serta mengembangkan eksistensi didunia kuliner.
Waktu penelitian dilakukan Desember 2019-April 2020, dimana pengambilan data dilakukan sebelum pandemic Covid 19 terjadi. Sumber data primer dalam penelitian ini berasal dari wawancara yang dibantu kueisoner pada sejumlah responden (konsumen) dari restoran Bakso Pa’de Jangkung dan expert yaitu dari Dinas UMKM Kota Bogor (pemerintah Kota Bogor) dan pelaku usaha (praktisi). Pada kajian ini jumlah sampel yang akan diambil sebanyak 150 orang. Analisa yang dilakukan untuk peellitian ini adalah analisa deskriptif, analisis persaingan (five forcec porter) dan analisa Structural Equational Modeling.
Persaingan yang terjadi pada industri kuliner khususnya produk bakso mampu tergambarkan dengan baik melalui pendekatan five force porter, dimana pendatang baru memberikan hasil lemah yang artinya mudah untuk dimasuki. Pembeli , produk pengganti, pemasok dan persaingan yang terjadi memberikan hasil kuat yang artinya susah untuk dimasuki. Faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen dioutlet adalah produk, place, people dan proses. Sementara pada tenant faktor yang memiliki pengaruh signifikan adalah produk, price, place dan proses. Seluruh faktor yang dianggap memiliki pengaruh dijadikan prioritas dalam rangka meningkatkan keputusan pembelian konsumen.
Collections
- MT - Business [1566]